Di pasar swap, para trader memperkirakan Bank Sentral AS The Federal Reserve/The Fed kemungkinan besar hanya menaikkan suku bunga acuan 25 bps pekan depan. Probabilitasnya mencapai 80%. Pelaku pasar juga masih mencerna langkah ECB yang menaikkan suku bunga acuan dan menyatakan bahwa inflasi diperkirakan tetap untuk untuk waktu yang lama.
Sementara itu, paparan Menteri Keuangan AS Janet Yellen di hadapan Kongres mendapat pujian. Yellen “bekerja dengan baik untuk mengangkat keyakinan terhadap sistem perbankan,” kata Art Hogan, Chief Market Strategist di B. Riley Wealth Management.
“Mereka senang dengan dukungan yang berasal dari sektor swasta, dan itu yang mungkin akan terus terjadi. Bank-bank yang lebih mapan mendukung bank yang memiliki kekurangan,” lanjut Hogan.
Kabar perkembangan penanganan First Republic Bank datang setelah regulator di Swiss melakukan stabilisasi terhadap Credit Suisse AG, yang meredam kekhawatiran bank itu jatuh ke dalam krisis. Wacana menggabungkan Credit Suisse dengan rivalnya, UBS Group AG, dikesampingkan.
“Pasar bereaksi positif bahwa ada upaya untuk menjaga stabilitas. Namun, masih ada kerentanan koreksi karena kita belum tahu apa yang akan terjadi nanti,” kata Meera Pandit, Global Market Strategist JPMorgan Asset Management, kepada Bloomberg TV.
Tanda bahwa tekanan di sektor perbankan sudah reda ikut mengangkat pasar komoditas. Harga minyak naik dan harga emas menuju kenaikan mingguan tertinggi sejak pertengahan Januari.
Kini perhatian tertuju kepada pertemuan The Federal Reserve/The Fed pekan depan. Pasar memperkirakan The Fed akan segera berbalik arah dan mulai menurunkan suku bunga acuan bulan ini.
Data terbaru menunjukkan klaim tunjangan pengangguran di AS turun lebih dari perkiraan para analis. Sedangkan pembangunan rumah baru naik melebihi ekspektasi. Data tersebut menunjukkan daya tahan ekonomi AS meski The Fed agresif menaikkan suku bunga dalam setahun terakhir.
“Bank sentral sepertinya ingin menunjukkan bahwa suku bunga tinggi dibutuhkan untuk meredam inflasi. Kenaikan suku bunga acuan oleh ECB akan menjadi ujian bagi The Fed pekan depan. Rasanya akan banyak volatilitas dalam waktu dekat,” kata Louis Navellier, Chief Investment Officer di Navellier & Associates.
(bbn)