Setelah selama beberapa dekade non-blok, Swedia dan Finlandia mengajukan untuk menjadi anggota NATO hanya beberapa bulan setelah serangan penuh Kremlin ke Ukraina pada 2022. Mereka takut menjadi sasaran agresi Putin.
Finlandia resmi menjadi anggota NATO pada April, sementara Swedia terkatung-katung karena tantangan dari Turki dan Hongaria.
Budapest adalah negara terakhir dari 31 anggota NATO yang menerima keanggotaan Swedia setelah kedua negara menyepakati pengiriman empat tambahan jet tempur Swedia ke Hongaria.
Keanggotaan Swedia menjadi penuh setelah menyerahkan sisa dokumen yang diperlukan pada Kamis dn bendera negara itu akan mulai dikibarkan di kantor pusat NATO mulai Senin (11/3/2024).
Sebenarnya, langkah ini hanyalah formalitas. Setelah bertahun-tahun ikut latihan bersama dengan sekutu NATO dan membuat perencanaan pertahanan dengan negara-negara tetanggany, Swedia sudah terintegrasi dengan aliansi ini. Dua tahun terakhir ini, negara itu hampir selalu hadir dalam pertemuan NATO sebagai tamu.
Seorang pejabat senior NATO mengatakan dengan menjadi anggota penuh tidak ada lagi pertanyaan apakah NATO akan membela Swedia jika diserang, dan sebaliknya. Ini berarti Rusia tidak bisa lagi meminta Swedia membiarkan aksi mereka atau bahkan mendukungnya.
Selain kekuatan angkatan laut dan udara, geografi Swedia akan memainkan peran penting dalam membantu NATO mencegah serangan Rusia, baik itu di laut Baltik, sepanjang perbatasan Finlandia atau di Antartika.
Dari sisi pengiriman logistik yang penting dalam peperangan, jalan dan jalur kereta Swedia kebanyakan merupakan rute tercepat untuk menjelajahi semenanjung Skandinavia, seperti dari satu ujung wilayan Norwegia ke ujung terjauhnya.
Di Baltik yang sejak lama dianggap sebagai titik kekuatan NATO, Estonia, Latvia dan Lithuania akan bisa mendapatkan bantuan cepat dan rute baru pasok dari Finlandia dan sekarang Swedia.
Pulau Gotland milik Swedia mengukuhkan posisi NATO di kawasan karenga menguasai rute laut dan wilayah udara.
Keanggotaan Swedia dan Finlandia membuat Celah Suwalki (Suwalki Gap) tidak lagi terlalu rentan. Suwalki Gap adalah wilayah antara Kaliningrad, ekslave milik Rusia, dan Belarusia yang bisa diputus oleh Moskow jika terjadi konflik. Sebelumnya, NATO harus menembus celah ini untuk memperkuat negara-negara Baltik.
Swedia mengatakan akan meningkatkan kehadiran NATO di Latvia dengan mengirim tentara ke pasukan pimpinan Kanada di sana. Seorang pejabat NATO mengatakan saat ini belum ada rencana menempatkan tentara di wilayah Swedia tetapi isu ini akan segera dibicarakan.
Negara Nordik ini sekarang sedang membangun kembali militernya setelah selama beberapa dekade melakukan pengurangan setelah Perang Dingin berakhir. Proses pengurangan militer ini membuat pemerintah Swedia mengalokasikan anggaran untuk keperluan lain dan mengurangi utang ke titik paling rendah di Eropa.
Swedia akan mencapai target NATO berupa mengalokasikan setidaknya 2% dari PBD untuk sektor pertahanan, sejarah belanja militer kecil terlihat jelas di angkatan laut. Meski dipandang sebagai aset besar bagi pasukan sekutu, angkatan laut Swedia saat ini hanya terdiri dari lima kapal selam, lima kapal Korvet dan lima kapal penyapu ranjau.
"Kami memiliki pantai Laut Baltik terpanjang dan salah satu garis pantai terpanjang Eropa, jadi jika dilihat dari wilayah operasi kita itu, angkatan laut memang sangat kecil," kata KSAL Swedia Ewa Skoog Haslum dalam wawancara.
Namun, dia menambahkan, " kami adalah satu dari sedikit engara yang sangat mahir beroperasi di lingkungan itu, terutama di wilayah bawah laut."
Kapal selam milik Swedia dibuat khusus untuk bisa beroperasi di perairan dangkal Laut Baltik dan bisa beperan penting dalam menomitor infrastruktur penting yang terletak di bawah laut.
Ini adalah kemampuan penting setelah terjadi beberapa kali sabotase pada sistem barah laut, aksi yang kemungkinan besar akan lebih sering terjadi. Rusia bisa melakukan taktik yang relatif lebih murah ini untuk mengacaukan sekutu NATO ketika tentara negara itu sibuk berperang di Ukraina.
(bbn)