Powell menambahkan, para pembuat kebijakan juga sangat menyadari risiko dari keterlambatan pemangkasan suku bunga acuan.
Komentar Powell juga didukung secara luas oleh Gubernur The Fed Cleveland Loretta Mester, yang mengatakan Bank Sentral seharusnya dapat mulai menurunkan suku bunga pada akhir tahun ini, jika inflasi terus menurun.
Ekonomi dan kebijakan moneter berada di tempat yang baik saat ini, Mester, anggota voting Komite Pasar Terbuka Federal tahun ini, mengatakan pada Kamis dalam pidato yang disiapkan untuk pidato virtual di Pusat Ekonomi dan Keuangan Eropa.
Sinyal positif dari kedua bank sentral tersebut muncul menjelang laporan data ketenagakerjaan AS pada hari ini, Jumat (8/3). Ekspektasi konsensus menyebutkan, tambahan jumlah lapangan kerja baru di Amerika Serikat (AS) mencapai 200.000 lapangan kerja.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Rekan Powell di Eropa, Christine Lagarde, memberikan panduan yang lebih spesifik pada Kamis, mengindikasikan bahwa Bank Sentral Eropa mungkin dalam posisi untuk menurunkan suku bunga pada Juni. Perkiraan baru menunjukkan inflasi mencapai target 2% ECB pada tahun 2025, tetapi Lagarde mengatakan dia dan rekan-rekannya belum cukup percaya diri untuk mulai memangkas.
Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, investor melihat semakin kuatnya sinyal bahwa Bank Sentral AS (Federal Reserve) akan segera memangkas suku bunga acuan.
Jerome Powell kembali mengatakan bahwa penurunan suku bunga mungkin akan terjadi tahun ini namun Federal Reserve membutuhkan lebih banyak data yang memperlihatkan inflasi sudah mereda sebelum mengambil tindakan.
“Para pelaku pasar telah menggeser ekspektasi penurunan suku bunga dari bulan Maret menjadi paling cepat di bulan Juni 2024,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Dari sisi makroekonomi, investor mencerna rilis data pasar tenaga kerja AS yang memperlihatkan jumlah lowongan kerja turun di minggu-minggu pertama tahun 2024 dan sektor swasta bulan lalu melakukan perekrutan pegawai lebih sedikit dari ekspektasi.
Pelemahan pada pasar tenaga kerja AS telah diidentifikasi oleh Jerome Powell sebagai prasyarat untuk menekan inflasi turun ke target 2% yang ditetapkan Federal Reserve.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG menguat 0,6% ke 7,373 disertai peningkatan volume pembelian.
“Penguatan IHSG pun ditutup pada resistance terdekatnya di 7.373. Apabila IHSG masih mampu bergerak di atas 7.238 sebagai support terdekatnya, maka IHSG berpeluang untuk menguji resistance berikutnya di 7.403 dan apabila tertembus maka IHSG akan menguji 7.420 hingga 7.500 pada label merah,” papar Herditya dalam risetnya pada Jumat (8/3/2024).
Herditya juga memberikan catatan, worst case, apabila belum mampu menembus 7.403 dan berbalik terkoreksi maka dapat dicermati area 7.157-7.202 sebagai area koreksi terdekatnya.
Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, AKRA, BIRD, MBMA, dan TLKM.
Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, IHSG berpotensi bergerak konsolidasi pada Jumat (8/3) di antara 7.350-7.385 dengan strong resistance di 7.375.
“Secara teknikal, IHSG tertahan di level resisten kuat 7.375 setelah membentuk pola rising window, yang mengindikasikan adanya peluang untuk konsolidasi antara 7.350-7.385 di Jumat (8/3),” tulisnya.
Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi pada saham TINS, MDKA, ACES, ADMR dan TKIM.
(fad)