Boeing telah bekerja sama dengan NTSB dan United untuk membantu mendiagnosis masalah ini, yang diselesaikan dengan mengganti bagian-bagian dalam sistem kontrol kemudi pesawat, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
"Kami menghargai kerja NTSB dalam laporan awal ini dan akan terus mendukung penuh investigasi mereka," kata perusahaan itu.
Setelah penerbangan United yang membawa 155 penumpang dan enam awak pesawat mendarat, para pilot mengatakan bahwa pedal kemudi tidak mau bergerak, menurut laporan NTSB. Kemudi biasanya digunakan untuk mengarahkan di landasan pacu sampai pesawat melambat ke kecepatan taksi. Tidak ada yang terluka.
Tiga hari kemudian, pilot United melakukan uji coba penerbangan dengan pesawat tersebut dan kemudinya kembali macet, kata NTSB. Maskapai ini memberi tahu para penyelidik setelah kegagalan kedua. Data yang diambil oleh perekam penerbangan pesawat memverifikasi kegagalan tersebut, kata NTSB.
Pemeriksaan awal tidak dapat menemukan "kerusakan yang jelas" pada sistem kemudi. Namun, pengujian pada peralatan di laboratorium untuk mensimulasikan suhu rendah di ketinggian menunjukkan bahwa hal itu dapat memicu kegagalan.
NTSB sedang melakukan pemeriksaan tambahan, katanya.
Setelah komponen kontrol kemudi diganti pada pesawat United, komponen tersebut telah berfungsi tanpa masalah dalam pengujian, kata NTSB.
Sistem kemudi pada Max identik dengan model 737 sebelumnya yang dikenal sebagai NG, atau Next Generation, menurut Boeing. Ada dua kegagalan serupa pada 737 NG pada tahun 2019 yang juga diselesaikan dengan mengganti komponen, kata perusahaan.
Masalah kemudi yang terpisah pada model 737 sebelumnya menyebabkan dua kecelakaan fatal pada tahun 1990-an yang menewaskan 157 orang. Dalam kasus-kasus tersebut, NTSB menemukan bahwa kegagalan yang jarang terjadi dapat menyebabkan kemudi berayun secara agresif ke satu sisi, membuat pesawat sulit dikendalikan. Masalah yang teridentifikasi kemudian mendorong desain ulang bagian tersebut, dan tidak ada indikasi bahwa masalah tersebut telah kembali.
Pada akhir Desember, FAA mengatakan secara terpisah bahwa mereka memantau inspeksi pesawat Max untuk mencari baut yang longgar di sistem kontrol kemudi, setelah seorang operator menemukan baut dengan mur yang hilang. Pembuat pesawat kemudian menemukan mur yang tidak dikencangkan dengan benar pada pesawat yang belum dikirim.
Inspeksi telah selesai dilakukan dan tidak ada baut longgar lainnya yang ditemukan di antara 1.200 jet Max yang beroperasi, kata perusahaan itu.
(bbn)