Upaya Biden ini adalah langkah terbaru pemerintah AS untuk mengatasi kondisi buruk yang dihadapi oleh dua juta warga Gaza setelah aksi militer Israel untuk menghancurkan Hamas setelah serangan tanggal 7 Oktober, 2023.
Rencana ini akan segera dijalankan setelah Biden mengeluarkan perintah presiden.
Membangun pelabuhan sementara digambarkan sebagai tugas berat dan para pejabat memperingatkan prosesnya akan memakan waktu beberapa minggu hingga akhirnya bisa dimanfaatkan untuk mengirim bantuan.
Mereka mengatakan proyek itu akan melibatkan personel militer AS yang akan bekerja di kapal dan tidak akan menginjak daratan wilayah tersebut.
Pengiriman awal akan dilakukan melalui Siprus yang memiliki kemampuan untuk memindai barang kiriman.
Isreal diperkirakan akan menyetujui upaya bantuan baru ini dengan syarat bantuan dari Uni Emirat Arab dikirim ke Gaza melalui Siprus.
Seorang pejabat Israel mengatakan negaranya menyambut keputusan Biden untuk membuat pelabuhan sementara dan proyek ini akan dilaksanakan dengan koordinasi penuh antara AS dan Israel.
Langkah ini mengisyaratkan perubahan strategi AS yang sebelumnya berupaya membujuk Israel untuk mengizinkan pengiriman bantuan lebih banyak ke Gaza lewat darat. Namun, Presiden Biden yang menjadi kesal dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sementara krisis di Gaza semakin memburuk akhirnya membuat rencana ini.
Minggu lalu, Amerika Serikat mulai menjatuhkan bantuan ke wilayah Gaza. Departemen Pertahanan AS melakukan tiga kali operasi pengiriman bantuan berupa 192 bungkusan yang berisi 112 makanan. Operasi ini akan terus dilakukan. Namun kelompok-kelompok bantuan mengatakan pengiriman pangan lewat udara ini terbatas dan tidak efisien dalam upaya mengatasi krisis di sana.
Para pejabat AS mengatakan pasukan negara itu sudah berada di kawasan atau akan segera dikerahkan ke sana. Amerika akan bekerja sama dengan negara-negara yang sejalan, PBB dan mitra kemanusiaan untuk mendistribusikan bantuan dan akan berkoordinasi dengan Israel terkait keamanan di darat dekat pelabuhan ini.
Rabih Torbay, direktur kelompok bantuan Project Hope, mengatakan bahwa rencana pembangunan pelabuna ini "merupakan perkembangan yang menjanjikan dalam upaya menambah titik masuk pengiriman bantuan."
Namun, Torbay juga meminta gencatan senjata di Gaza agar lebih banyak truk bantuan yang bisa masuk dalam waktu cepat, "banyak warga sekarat karena kekurangan gizi dan dehidrasi hari ini," ujarnya.
(bbn)