Logo Bloomberg Technoz

Muhammadiyah Minta Tiadakan Sidang Isbat: Hilal Tak Bakal Muncul

Angga Indrawan
07 March 2024 17:14

Pemantauan hilal penetapan 1 Ramadan 1444 H di Masjid Al-Musyari'in Basmol, Jakarta, Rabu (22/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pemantauan hilal penetapan 1 Ramadan 1444 H di Masjid Al-Musyari'in Basmol, Jakarta, Rabu (22/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Muhammadiyah mengusulkan kepada Kementerian Agama (Kemenag) untuk meniadakan sidang isbat, baik penetapan 1 Ramadan maupun 1 Syawal alias Idulfitri. 

Muhammadiyah beralasan, dari posisi hilal, jelas tidak akan terlihat pada saat sidang isbat yang digelar Kemenag pada 10 Maret tersebut. Artinya, Muhammadiyah menyebut hampir dipastikan awal Ramadan berdasarkan metode Kemeng, akan dimulai pada 12 Maret 2024.

"Posisi hilal masih di bawah 1 derajat, jelas hilal tidak akan terlihat kalau menggunakan kriteria MABIMS," ujar Sekjen PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti saat dikonfirmasi Bloomberg Technoz, Kamis (7/3/2024).

Seperti diketahui, Indonesia mengikuti aturan yang disepakati oleh MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). 

Dalam ketentuan terbaru itu, Ramadan dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat. Kriteria ini merupakan pembaruan dari kriteria sebelumnya, yakni 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat.