Ia mengatakan, pemerintah akan terus mendukung UMKM dengan berbagai alat dan instrumen, baik dari perpajakan maupun belanja negara. Instrumen tersebut, kata Menkeu, memiliki afirmasi terhadap UMKM.
“Dari sisi perpajakan, pajak kepada UMKM di Indonesia dengan final 0,5% dan threshold hingga Rp4,8 miliar, itu termasuk threshold yang sangat tinggi dibandingkan negara-negara lain,” ungkap Sri Mulyani.
Pada kesempatan ini, Sri Mulyani juga menyoroti porsi pembiayaan perbankan untuk UMKM terhadap total kredit bank di Indonesia hanya 20%. Sri Mulyani menilai besaran itu masih cukup rendah dibanding beberapa negara lain.
Fenomena tersebut, menurutnya menggambarkan terjadi suatu persoalan yang dialami oleh perbankan. Selain itu, hal ini juga menjadi tantangan bagi RI untuk bisa meningkatkan pembiayaan UMKM dalam kredit perbankan.
“Ini menggambarkan tadi apakah terlalu kecil, terlalu mahal, terlalu bebannya berat bagi perbankan untuk biayai UMKM,” ucapnya.
(azr/spt)