Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah berhasil mencetak penguatan meyakinkan hari ini, Kamis (7/3/2024), meninggalkan zona Rp15.700-an di tengah sentimen global yang tengah bergairah pasca penegasan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell bahwa penurunan bunga layak dilakukan tahun ini. 

Rupiah spot bertahan menguat di kisaran Rp15.653/US$ pada pukul 15:06 WIB, jelang penutupan pasar hari ini. Rupiah menjadi mata uang Asia dengan penguatan terbesar kedua setelah ringgit Malaysia yang menguat 0,76% di hari bank sentral negeri jiran itu memutuskan bunga acuan terbaru.

Penguatan rupiah terutama didorong oleh sentimen The Fed yang melemahkan indeks dolar AS ke 103,26 dan mengerek pamor aset-aset lebih berisiko seperti saham juga emerging market asset seperti valuta Asia.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bertahan menguat 0,4% jelang penutupan pasar hari ini. Sementara imbal hasil surat utang negara sebagian besar bergerak turun sampai sore ini. Yield INDOGB-2Y ada di posisi 6,285%, sedangkan tenor 10Y ada di 6,636%.

Malam nanti, pelaku pasar menanti rilis data neraca dagang AS, juga klaim pengangguran awal maupun lanjutan. Dengan penguatan tajam hari ini, sepertinya ruang bagi rupiah untuk berlanjut menguat pada esok hari akan semakin terbatas.