Puluhan awak kapal terdiri dari 15 orang Filipina, empat orang Vietnam, dua orang Sri Lanka, seorang orang India, dan seorang orang Nepal.
Seorang pejabat pertahanan AS, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan kepada Reuters bahwa sekoci terlihat di perairan dekat kapal.
Sementara itu, Badan Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) telah menerima laporan tentang kejadian tersebut. Sebuah badan menyatakan bahwa para awak kapal True Confidence telah meninggalkannya setelah mereka menyelamatkan diri.
UKMTO menyatakan bahwa, "pasukan koalisi (Inggris dan AS) mendukung dan membantu (penanganan) kapal dan awaknya."
Stephen Cotton, sekretaris jenderal Federasi Pekerja Transportasi Internasional (ITF), menuntut tindakan cepat untuk melindungi kapal komersial yang berlayar di perairan tersebut.
Cotton menyatakan, "kami secara konsisten memperingatkan komunitas internasional dan industri maritim tentang meningkatnya risiko yang dihadapi para pelaut di Teluk Aden dan Laut Merah. Hari ini... kami melihat peringatan tersebut secara tragis."
Kapal curah Inggris Rubymar menjadi kapal pertama yang tenggelam akibat serangan Houthi di Laut Merah empat hari sebelumnya. Kapal itu telah terapung selama dua minggu setelah mengalami kerusakan parah akibat tembakan rudal Houthi. Namun, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
(ros)