Logo Bloomberg Technoz

IHSG Bisa Sentuh 7.504 di Akhir 2023

Ruisa Khoiriyah
19 January 2023 06:31

Grafik Bursa IHSG (Dok Ist)
Grafik Bursa IHSG (Dok Ist)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun ini berpeluang melejit ke kisaran 7.504 di tengah harapan bahwa 2023 akan menjadi tahun titik balik bagi tingkat inflasi global, suku bunga, juga imbal hasil obligasi di berbagai negara. Demikian proyeksi terbaru yang dirilis oleh Samuel Asset Management, manajer investasi yang konsisten menghuni 10 besar fund manager kakap di Indonesia. 

Kinerja IHSG sepanjang 2022 terbilang lebih baik dibandingkan indeks saham di Asia Pasifik dan emerging markets. Bahkan pasar saham Indonesia dan Brasil berhasil membukukan pertumbuhan di atas rerata regional yaitu masing-masing sebesar 5%. Jauh lebih baik dibandingkan kinerja bursa saham China dan MSCI Emerging Market yang tercatat paling buruk kinerjanya tahun lalu dengan catatan penurunan masing-masing -25% dan -22%. 

Sampai tutup tahun 2022, IHSG ditutup menguat 4,1% sedangkan LQ45 menguat 0,6%. Sektor energi dan perindustrian memimpin pertumbuhan sementara sektor infrastruktur dan properti menjadi yang paling tertinggal.

Fund manager yang berdiri sejak 1997 itu menilai tahun ini berpeluang menjadi titik balik baik bagi tingkat inflasi global maupun suku bunga dan dan imbal hasil obligasi di berbagai negara. Hanya saja, sebelum ke sana, pasar harus siap menghadapi kemungkinan perlambatan ekonomi di negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa.

“Perkiraan kami, pada semester II-2023 ketika tingkat bunga sudah mulai stabil, pasar saham akan kembali ke tren positif. Namun, volatilitas masih dapat terjadi pada semester I-2023,” demikian tertulis dalam laporan riset kuartalan yang diterima oleh Bloomberg Technoz, Kamis (19/1/2023).