Sanders telah mengeluarkan seruan seperti itu sebelumnya. Pada Januari lalu, dia mengajukan resolusi yang mewajibkan bantuan keamanan AS untuk Israel berdasarkan apakah negara itu melakukan pelanggaran HAM selama perang di Jalur Gaza.
Resolusi tersebut pada saat itu ditolak oleh mayoritas senator AS.
Selain itu, jajak pendapat yang dilakukan oleh CEPR untuk YouGov menunjukkan bahwa 52 persen warga AS setuju jika Washington menghentikan pengiriman senjata ke Israel sampai Tel Aviv menghentikan serangannya terhadap Jalur Gaza.
Menurut jajak pendapat itu, 62 persen orang yang memilih Biden dalam pemilihan presiden 2020 setuju dengan penghentian pengiriman senjata ke Israel, hanya 14 persen yang tidak setuju, dan 24 persen orang yang memilih Biden pada pemilihan sebelumnya menyatakan bahwa mereka belum yakin.
Dengan margin kesalahan 3,5 persen, jajak pendapat itu dilakukan dari 27 Februari hingga 1 Maret.
Sekutu-sekutu dekat Biden dalam Senat AS semakin meningkatkan tekanan padanya untuk melakukan lebih banyak untuk meringankan penderitaan warga Palestina di Jalur Gaza.
Menurut Associated Press, beberapa senator AS bahkan meminta penghentian bantuan militer AS terhadap Israel dalam kasus Netanyahu gagal mengubah arah perang di Jalur Gaza.
Chris Coons, orang terdekat dan setia Biden di Kongres, adalah salah satu senator AS yang menyampaikan seruan itu.
Seruan seperti itu meningkat dalam Kongres AS sejak Netanyahu terus melontarkan ancaman untuk melancarkan serangan darat terhadap Rafah, kota di Jalur Gaza bagian selatan di mana lebih dari satu juta warga Palestina melarikan diri dari serangan Israel.
Senator paling senior Partai Demokrat, Patt Murray, meminta Israel untuk "mengubah arah."
Israel harus menyadari bahwa mereka telah menyebabkan kehancuran dan korban jiwa terhadap masyarakat Gaza. Murray, yang saat ini menjabat sebagai presiden sementara Senat AS, menyatakan bahwa hal itu tidak menguntungkan Amerika Serikat dan tidak membuat Israel lebih aman.
(ros)