Logo Bloomberg Technoz

Adapun, persentase pembagian dividen yield sebesar 20% tersebut memang sama seperti rasio persentase dividen yield pada 2022 lalu, dengan total pembagian Rp609 miliar. Meski demikian, rasio besaran dividen 2023 masih lebih besar 18% dibandingkan 2022.

Dalam pembagian dividen tahun buku 2023 itu, sebanyak 60% atau sekitar Rp420,1 miliar diantaranya bakal disetor kepada negara, sebagai pemegang saham mayoritas. Sisanya akan dibagikan ke pemegang saham publik.

Adapun, pendapatan bunga bersih BTN sejatinya turun 10,06% secara tahunan menjadi Rp13,62 triliun. Perseroan diuntungkan dari penjualan aset keuangan senilai Rp548,06 miliar dari sebelumnya rugi Rp500,32 miliar.

BTN juga mencatat keuntungan dari transaksi spot dan derivatif sebesar Rp89,82 miliar dari sebelumnya Rp21,62 miliar.

BTN yang berfokus pada pembiayaan perumahan (KPR) juga mencatatkan kenaikan kredit 11,9% tahun lalu menjadi Rp333 triliun dibandingkan periode lalu. Khusus di KPR terjadi pertumbuhan 10,4%, menjadi terakulumasi Rp257,92 triliun hingga akhir 2023.

Menurut Nixon, permintaan KPR perseroan kembali naik double digital pasca pandemi Covid-19, dimana realisasi KPR subsidi tercatat Rp161,74 triliun dan KPR non subsidi Rp96,17 triliun.

Dana pihak ketiga (DPK) Bank BTN juga mencatatkan Rp349,93 triliun, atau naik 8,7% dibandingkan 2022. Dari jumlah tersebut, kontribusi dana murah atau Current Account Savings Account (CASA) mencapai Rp188 triliun yang juga naik 20,4% di 2022.

(ibn/ain)

No more pages