Dida mengatakan pemerintah masih belum menentukan opsi-opsi pendanaan yang akan digunakan untuk mendanai makan siang gratis. Menurutnya, alokasi anggaran Rp15.000 per anak juga masih terdapat kemungkinan berubah.
“Masih mungkin (berubah), kemarin kebetulan disana Rp15.000 segala macem, itu make sense. Tapi Rp15 ribu di Jakarta sama Rp15 ribu di IKN aja kan beda,” tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar mengusulkan agar pendanaan program makan siang gratis nantinya bisa memanfaatkan dana bantuan operasional sekolah (BOS) spesifik atau BOS afirmatif.
“Pola pendanaannya kita mengusulkan melalui bos spesifik atau bos afirmatif khusus penyediaan makan siang siswa ini,” ujar Zaki sebelum peninjauan simulasi makan siang gratis, di Tangerang, Kamis (29/2/2024).
Adapun, pada pemberitaan sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, anggaran dan rincian pelaksanaan makan siang gratis saat ini masih belum ditetapkan. Menurut dia, dana BOS bisa saja menjadi salah satu opsi pendanaan program yang diusung calon presiden Prabowo Subianto tersebut.
“Karena model untuk SD dan SMP kita relatif punya sistem, punya pipeline anggaran, salah satunya melalui BOS, secara spesifik itu bisa dibuat,” ujarnya saat meninjau simulasi makan siang gratis.
(azr/ain)