"Kita Indonesia dengan ekonomi yang lebih besar dari Vietnam. Kita sudah mempertimbangkan, mengkalkulasi bahwa akses pasar kita ke Uni Eropa, kita berhitung akan mendapatkan benefit yang jauh lebih besar dari yang didapat Vietnam," tuturnya.
Melansir dari situs resmi European Union, Indonesia merupakan negara keenam di kawasan ASEAN yang memulai negosiasi perjanjian perdagangan bebas bilateral (FTA) dengan UE, setelah Singapura dan Malaysia di 2010, Vietnam pada 2012, Thailand di 2013 dan Filipina di 2015.
Sementara itu, UE telah menyelesaikan perundingan perjanjian bilateral dengan dua negara di antaranya: Singapura yang selesai di 2014 dan Vietnam pada 2015.
Terbaru, dalam putaran ke-17 perundingan IEU-CEPA yang berlangsung pada 26 Februari-1 Maret 2024 lalu di Bandung, Jawa Barat, kedua belah pihak menyelesaikan tiga bab secara teknis dan mendorong diskusi akses pasar di bidang barang, jasa, dan investasi. Ketiga bab tersebut yakni Bab Kerja Sama Sistem Pangan Berkelanjutan, Hambatan Teknis Perdagangan, dan Ketentuan Institusional.
Selain itu, 12 isu perundingan juga turut dibahas dalamputaran ini. Isu tersebut di antaranya perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, kerja sama sistem pangan berkelanjutan, perdagangan dan pembangunan berkelanjutan, ketentuan asal barang, energi dan bahan mentah, hambatan teknis perdagangan, subsidi, kekayaan intelektual, ketentuan institusional, dan klausul antipenipuan.
(prc/ain)