Logo Bloomberg Technoz

Hapus Diagram Hasil, Pengamat Sebut KPU Hanya Buat Polemik Baru

Muhammad Fikri
06 March 2024 16:30

Peserta aksi memegang poster bertuliskan 'Tolak Pemilu Curang' saat demo di KPU Pusat, Senin (19/2/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Peserta aksi memegang poster bertuliskan 'Tolak Pemilu Curang' saat demo di KPU Pusat, Senin (19/2/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sejumlah pengamat justru mengkritik keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menghapus diagram rekapitulasi pemungutan suara Pemilu 2024 pada aplikasi Sirekap. Mereka menilai, keputusan tersebut hanya menimbulkan polemik baru khususnya tentang transparansi proses penghitungan hasil suara.

“Tetapi dengan menutup grafik hasil ini akan membuat polemik baru dan spekulasi lainnya,” kata anggota Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Heroik M Pratama, Rabu (6/3/2024).

Menurut dia, niat KPU menutup diagram untuk meminimalisir polemik kejanggalan data Sirekap tak akan tercapai. KPU justru dinilai lebih baik tetap menampilkan semua kelengkapan pada platform Sirekap.

"Tapi perbaiki kesalahan pembacaan Sirekap [bukan malah menghapus],” ujar Heroik.

KPU mulai menghapus sejumlah kelengkapan data termasuk diagram hasil penghitungan suara Pilpres dan Pileg 2024, Selasa Malam (5/4/2024). Mereka memang berulang kali mendapat kritik bertubi-tubi soal kejanggalan data pada aplikasi terbaru tersebut.

KPU Konpers (Pramesti Regita/Bloomberg Technoz)