Taylor Swift sepertinya sangat berjasa bagi Amerika Serikat. Selain karena dapat meningkatkan ekonomi AS, dukungan Taylor Swift kini diburu para calon presiden Amerika mendatang.
Taylor Swift membawa pengaruh politik karena basis penggemarnya yang setia yang dikenal sebagai Swifties yang menyuntikkan miliaran ke dalam ekonomi lokal dengan bepergian ke konsernya yang habis terjual secara global.
Calon Presiden AS dari Partai Republik, Donalad Trump sebelumnya mengatakan bahwa Taylor Swift tidak akan kembali mendukung Joe Biden pada Pemilihan kembali.
Trump juga mengatakan Taylor Swift dianggap tidak bisa setia kepada orang yang telah membuatnya kaya.
“Saya yang menandatangani dan bertanggung jawab atas Undang-Undang Modernisasi Musik untuk Taylor Swift dan semua Artis Musik lainnya," kata calon terdepan dari Partai Republik tersebut dalam sebuah postingan di platform media sosialnya, Truth Social.
"Joe Biden tidak melakukan apa-apa untuk Taylor, dan tidak akan pernah."
Bintang pop global miliarder tersebut mendukung Biden dalam pemilihan presiden tahun 2020, ketika dia pertama kali bersaing melawan Trump.
Joe Biden juga beberapa kali juga melakukan cara untuk mendapatkan suara dari Taylor Swift. Salah satunya saat beredarnya foto-foto Taylor Swift yang dibuat secara eksplisit menggunakan AI.
Juru bicara Gedung Putih saat itu, Karine Jean-Pierre, mendesak Kongres untuk mempertimbangkan undang-undang baru guna mengatasi penyebaran gambar palsu dan pelecehan seksual secara online.
"Ini sangat mengkhawatirkan," kata Jean-Pierre kepada wartawan.
"Meskipun platform media sosial memiliki kebijakan tersendiri mengenai moderasi konten, kami percaya mereka memiliki peran penting dalam menegakkan aturan mereka sendiri untuk mencegah penyebaran misinformasi dan gambar intim tanpa persetujuan," lanjutnya.
(spt)