Lelang Sukuk Sepi, Pasar Obligasi Ketar-Ketir Defisit APBN
Tim Riset Bloomberg Technoz
06 March 2024 08:20
Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar surat utang RI tergelincir turun ketika kemarin Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang meyakini akan dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober nanti menyatakan ambisinya membawa pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 8% dalam lima tahun ke depan.
Animo pemodal ke pasar surat utang negara terlihat susut di mana itu tecermin juga pada penurunan permintaan lelang sukuk (SBSN) yang kemarin dilangsungkan. Indeks harga surat utang RI (ICBI) ditutup melemah tipis 0,1% di mana yield INDOGB 5Y naik 3 bps ke 6,52%, kenaikan terbesar dalam sebulan. Sedangkan yield INDOGB 10Y naik 2 bps ke 6,65%, kenaikan tertinggi sejak 12 Februari.
Sementara permintaan dalam lelang SBSN kemarin turun 14% menjadi Rp17,05 triliun. Tingkat incoming bids yang rendah membuat pemerintah akhirnya hanya menyerap di bawah target sebesar Rp7,38 triliun.
"Menjadi hal yang wajar jika imbal hasil surat utang RI, INDOGB, bergerak naik karena memperhitungkan risiko defisit fiskal yang lebih besar dan kebutuhan pendanaan yang juga lebih besar," kata Winson Phoon, Head of Fixed Income Research di Maybank, Singapura, seperti dikutip oleh Bloomberg News.
Mungkin terlalu dini bila menyimpulkan adanya risiko pelebaran defisit itu akan mempengaruhi kenaikan target penerbitan surat utang RI. Pemerintah RI sejauh ini masih memiiki fleksibilitas untuk menyesuaikan penerbitan surat utang dari posisi kasnya.