Menurut Nicke, opsi untuk menutup Depo Plumpang mustahil akan dilakukan. Sebab, ia menilai hal itu nantinya akan berdampak pada distribusi pasokan BBM dan LPG (Liquified Petroleum Gas) secara nasional.

“Karena plumpang ini kalau dilihat dari coveragenya itu, 15% dari stok nasional, yang menyuplai 19 kota/kabupaten untuk BBM dan 22 Kabupaten/kota untuk LPG. Jadi tidak bisa ditutup begitu saja. Kalau ditutup ini masalahnya menjadi luar biasa,” lanjut Nicke.

Sebelumnya, Pertamina juga telah merencanakan pembangunan buffer zone di Plumpang sejak 2009 lalu. Namun, proyeksi tersebut hingga kini tak ada kejelasan. “Mungkin waktu itu ada berbagai situasi sehingga tidak terjadi pembangunannya. Namun kali ini harus dilakukan segera,” lanjutnya.

Adapun, keputusan untuk membangun buffer zone ini juga merupakan hasil kesepakatan yang berawal dari dua opsi yang ditawarkan Presiden Joko Widodo untuk mengatasi kebakaran berulang di terminal BBM tersebut

(ibn/frg)