Dalam paparan sebelum sesi tanya jawab, Sri Mulyani menjelaskan bahwa tugas mengelola ekonomi, khususnya mengelola fiskal, merupakan ambisi untuk mencapai progres pembangunan, dan melakukan percepatan di seluruh lini kehidupan masyarakat. Namun, di saat yang sama, lanjut dia, menteri keuangan juga harus memastikan bahwa pondasi fiskal yang dimiliki negara tetap kuat dan sehat.
"Ini bukan trade off atau timbal balik tapi kalau kita lupa satu sisi, maka kita akan dihadapkan pada risiko, entah itu terlalu berpuas diri dengan upaya reformasi atau terlalu konservatif, sehingga tidak bisa mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang baik dan menciptakan lapangan kerja,' papar Sri Mulyani.
Pada Oktober 2024, Masyarakat Indonesia akan memiliki presiden baru, berikut jajaran pembantu presiden dalam kabinet baru. Beberapa waktu ke depan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengumumkan hasil pemenang pemilihan presiden secara resmi.
Sampai saat ini, pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka masih unggul dalam perhitungan suara nyata Pilpres KPU.
(lav)