Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank sentral Indonesia dan Malaysia diperkirakan kembali menaikkan suku bunga acuan secara moderat. Namun ke depan, siklus pengetatan moneter sepertinya akan melambat dan otoritas moneter mengalihkan fokus ke pertumbuhan ekonomi.

Hari ini, Bank Indonesia (BI) dan Bank Negara Malaysia (BNM) akan mengumumkan suku bunga acuan. Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg memperkirakan keduanya akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin (bps).

Para ekonom juga memperkirakan kenaikan ini akan menjadi yang terakhir bagi BNM. Sementara bagi BI, ini akan menjadi yang kedua dari belakang.

“Kenaikan suku bunga akan membuat meringankan penurunan neraca perdagangan dan menjaga tren positif nilai tukar rupiah,” sebut Telisa Falianty, Kepala Ekonom PT BRI Danareksa Sekuritas.

Jika tekanan terhadap rupiah semakin reda, maka BI punya ruang untuk mengakhiri siklus kenaikan suku bunga lebih cepat. Dengan begitu, BI bisa mulai membantu mendorong pertumbuhan ekonomi.