Bloomberg Technoz, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut 2 yang juga menjabat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebenarnya sudah bagus, tetapi masih perlu ada beberapa perbaikan. Untuk itu, dia berkomitmen untuk memperbaiki persoalan manajemen dan melakukan efisiensi di berbagai lini.
“Growth (pertumbuhan) kita sangat bagus. Dan ini masalahnya tinggal manajemen, efisiensi dimana-mana,” ujar Prabowo setelah menghadiri Mandiri Investment Forum 2024, di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (5/3/2024).
Ia mengklaim, saat ini perekonomian RI merupakan salah satu yang terbaik, dengan sistem politik demokrasi berjalan. Meskipun demikian, menurutnya memang masih belum sempurna dan masih terdapat kekurangan didalamnya.
“Jadi, kita optimis sekali di dunia kita salah satu negara yang dianggap paling dinamis. Paling atraktif. Jadi kita butuh investasi,” ucapnya.
Dalam kesempatan ini, Prabowo juga meyakini ekonomi Indonesia bisa tumbuh di kisaran 7%-8% dalam kurun waktu 3-5 tahun ke depan.
Prabowo mengatakan, permintaan dan daya beli masyarakat yang terus meningkat merupakan salah satu alasan dibalik proyeksi pertumbuhan sebesar 8% tersebut.
“Tadi saya optimis, saya sampaikan (pertumbuhan ekonomi) 7%-8%, dalan kurun 3-5 tahun kan?,” ujar Prabowo saat menghadiri Mandiri Investment Forum 2024, di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (5/3/2024).
Ia menjelaskan, pendekatan ekonomi yang Indonesia lakukan adalah melalui kolaborasi antar sektor dan antar lembaga. Utamanya, kerja sama ekonomi dilakukan oleh pihak pada level besar, menengah, kecil, hingga level mikro.
Menurutnya, kerjasama yang terjalin tersebut membuat berbagai pihak dalam setiap level strata ekonomi semakin kuat dan berdaya. Hal ini, menurutnya, yang membuat daya beli masyarakat menjadi kuat.
Selain itu, ia menegaskan akan terus melanjutkan pekerjaan yang telah dirintis oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam hal ini, pihaknya juga telah menyepakati untuk bisa menghilangkan kemiskinan.
“Kita harus kerja keras banyak negara butuh 50-60 tahun, ada negara yang cepet, tapi kita akan terus yang sudah dirintis Presiden-presiden terdahulu, yang sudah dikerjakan Presiden Pak Jokowi kita teruskan,” ucapnya.
(azr/lav)