Prabowo menyatakan, Indonesia mengincar pertumbuhan 8% dalam lima tahun ke depan, disokong oleh penerimaan pendapatan pajak lebih tinggi dan disiplin fiskal.
Prabowo menyebut, ia akan mengejar kenaikan target pendapatan pajak ke angka 14%-16% dari Produk Domestik Bruto (PDB) melalui perluasan basis pembayar pajak dan tidak berarti menaikkan tarif pajak.
"Neraca dagang kita telah tercatat positif dalam lima tahun. Cadangan devisa kita juga sangat sehat dan harus lebih baik ke depan," kata Prabowo di hadapan hadirin di forum termasuk para duta besar dan komunitas bisnis. "Kami akan mempertahankan yang ada saat ini, kami terbukti berhati-hati," lanjut Prabowo.
Prabowo kemungkinan besar menjadi presiden Indonesia berikut setelah meraup hampir 60% suara berdasarkan hasil hitung cepat meski deklarasi resmi baru akan digelar oleh Komisi Pemilihan Umum pada 20 Maret nanti.
Pernyataan Prabowo hari ini menjadi pidato publik pertamanya setelah 14 Februari. Pernyataan Prabowo hari ini dapat dilihat sebagai upayanya menepis kekhawatiran investor atas rencana kebijakannya kelak dan memberikan gambaran sekilas tentang apa yang akan terjadi bila kelak ia resmi memerintah.
Pelaku pasar belakangan ini mengkhawatirkan terjadinya pergeseran pengelolaan fiskal dari prinsip kehati-hatian yang selama ini dijaga, menyusul kemunculan program-program populis yang membutuhkan anggaran besar dan dapat melebarkan defisit mendekati 3% pada tahun pertama pemerintahan baru.
Program makan siang gratis yang digadang Prabowo diperkirakan membutuhkan dana Rp450 triliun per tahun di mana pada tahun pertama akan dianggarkan sekitar Rp120 triliun untuk memberi makan gratis pada 80-an anak sekolah.
(rui)