Menurutnya, kerjasama yang terjalin tersebut membuat setiap level strata ekonomi semakin kuat dan berdaya. Hal ini, menurutnya, yang membuat daya beli masyarakat menjadi kuat.
Selain itu, ia menegaskan akan terus melanjutkan pekerjaan yang telah dirintis oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam hal ini, pihaknya juga telah menyepakati untuk bisa menghilangkan kemiskinan.
“Kita harus kerja keras banyak negara butuh 50-60 tahun, ada negara yang cepet, tapi kita akan terus yang sudah dirintis Presiden-presiden terdahulu, yang sudah dikerjakan Presiden Pak Jokowi kita teruskan,” ucapnya.
Sebagai informasi, angka target pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 dalam rancangan awal Kerangka Ekonomi Makro-Pokok Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) direncanakan sebesar 5,3%-5,6%.
Selain itu, dalam rancangan awal KEM-PPKF tersebut, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 berada di rentang 2,45%-,2,8% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Terakhir, angka tingkat kemiskinan ditargetkan berada di kisaran 6%-7% pada 2025.
(azr/lav)