Penemuan mereka dirilis beberapa hari setelah FAA mengeluarkan kajian terkait penurunan budaya keselamatan di Boeing dan perusahaan itu mendapat waktu 90 hari untuk menulis rencana perbaikan masalah ini.
"FAA mengidentifikasi masalah ketidakpatutan di proses pengawasan pembuatan, penanganan suku cadang, dan gudang serta kendali produk," bunyi pernyataan tertulis FAA.
Badan ini tidak merilis keseluruhan laporan audit itu atau rincian pelanggaran yang dilakukan dengan alasan penyelidikan masalah kualitas produk ini terkait dengan insiden dramatis di udara sebelumnya.
Meski demikian, penemuan ini semakin menekan perusahaan raksasa itu untuk memperbaiki proses produksi mereka.
Audit FAA selama enam minggu "menemukan berbagai contoh di mana perusahaan-perusahaan ini diduga tidak mematuhi persyaratan kendali kualitas dalam proses produksi," tulis badan itu.
Penemuan ini terjadi setelah Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) menemukan bahwa pesawat jet Alaka itu dikirim tanpa empat baut di panel pintu.
NTSB mengatakan panel itu dibuka di pabrik Boeing ketika pesawat diservis dan foto-foto memperlihatkan panel itu dipasang kembali tanpa murnya. Para penyelidik belum membuat kesimpulan bagaimana hal itu bisa terjadi.
Audit ini dilakukan ketika Boeing melakukan perubahan besar dari sistem outsource dengan mengintegrasikan kembali Spirit yang dulu merupakan bagian dari divisi perusahaan itu.
FAA dan maskapai penerbangan juga semakin meningkatkan pengawasan terhadap praktik-praktik perusahaan itu di pabrik dan kendali atas kualitas produk dari pemasoknya.
FAA tetap mengizinkan Boeing memproduksi jet penumpang jenis ini dengan jumlah maksimal yang ditentukan hingga badan itu yakin bahwa perusahaan ini sudah memperbaiki kendali kualitasnya.
Kepala FAA Mike Whitaker mengatakan badan itu bisa memperluas kajian jika menemukan masalah di sektor lain. Dia juga mengatakan kepada anggota legislatif AS bahwa ada kemungkinan personel FAA akan ditempatkan di pabrik-pabrik Boeing dalam jangka yang lebih lama.
FAA juga sedang melakukan penyelidikan terpisah untuk memastikan apakah Boeing sudah menerapkan kendali yang cukup agar pesawat yang keluar dari pabrik sesuai dengan rancangan yang telah disetujui badan itu.
Boeing sendiri sudah menambah jumlah penghentian sementara produksi 737 untuk mengatasi masalah suku cadang yang tidak terpasang atau tidak lengkap, meningkatkan pemeriksaan dan mengirim sejumlah karyawan untuk membantu Spirit meningkatkan kualitas produk.
Perusahaan ini sedang melakukan negosiasi untuk mengakuisisi Spirit AeroSystem setelah dipisah pada 2005.
(bbn)