Bloomberg News

Bloomberg, China berencana untuk menerbitkan 1 triliun yuan (Rp2.187,18 triliun) obligasi pemerintah khusus jangka panjang tahun ini karena pihak berwenang meningkatkan stimulus fiskal untuk negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.

Beijing menguraikan proposal ini dalam laporan kerja pemerintah pada Selasa, yang dilihat oleh Bloomberg News. Ini adalah penjualan keempat kalinya dalam 26 tahun terakhir, dengan yang terbaru pada tahun 2020 ketika pihak berwenang menerbitkan obligasi senilai 1 triliun yuan untuk membayar langkah-langkah tanggap pandemi.

Langkah tersebut--yang dilaporkan Bloomberg News pada Januari sedang dipertimbangkan--menandakan fokus pemerintah Presiden Xi Jinping tahun ini dalam memanfaatkan dukungan fiskal untuk membantu perekonomian, yang menghadapi tekanan dari deflasi, krisis properti, dan penurunan kepercayaan konsumen.

Laporan tersebut mengatakan bahwa China berencana untuk menerbitkan obligasi khusus jangka panjang selama beberapa tahun berturut-turut, meskipun tidak menyebutkan target di luar tahun 2024.