Logo Bloomberg Technoz

Adapun, volume produksi PT Adaro Energy Indonesia Tbk dan perusahaan-perusahaan anak (Grup Adaro) mencapai 65,88 juta ton pada FY23, setara dengan kenaikan 5% dari FY22.

Bongkahan batu bara./Bloomberg-Dimas Ardian

Sebagai catatan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan PNBP dari pendapatan sumber daya alam (SDA) nonmigas mencapai Rp138 triliun pada 2023. Angkanya tumbuh 15% dari realisasi 2022 sejumlah Rp120 triliun di tengah harga komoditas batu bara yang mengalami penurunan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui pendapatan SDA nonmigas pada 2023 mampu tumbuh 15% imbas kenaikan kewajiban royalti kepada pemerintah.

“Pendapatan SDA Nonmigas kenaikannya 15%, tahun lalu sudah naik 127,1% karena harga komoditas masih tinggi, tahun 2021 naik 87,9% juga harga komoditas terutama batu bara tinggi. Tahun 2023 yang seharusnya turun karena harga komoditas batu bara turun, kita tetap bisa tumbuh 15% karena Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2022 [yang mengatur] kenaikan royalti,” ujar Sri Mulyani.

Memberatkan Pengusaha

Pernyataan Sri Mulyani diamini oleh Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) yang sebelumnya telah mewaspadai risiko pembengkakan beban biaya operasional akibat tarif royalti sebesar maksimal 13,5%, di tengah tren pelemahan harga komoditas energi fosil itu.

Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia mengatakan sampai saat ini pengusaha batu bara masih tertekan oleh berbagai kebijakan yang memberatkan, khususnya terkait dengan tarif royalti yang makin mahal.

“Beban perusahaan akan makin berat jika menghadapi kondisi bearish, karena biaya operasional produksi makin meningkat, dan juga beban biaya akibat regulasi/kebijakan terutama tarif royalti yang tinggi makin membebani,” ujarnya saat dihubungi, belum lama ini.

(dov/wdh)

No more pages