Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menjabarkan penyebab kolapsnya Silvergate Capital, Silicon Valley Bank, dan Signature Bank pada pekan lalu. BI memastikan masalah ini tidak berdampak ke perbankan Indonesia.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan model bisnis ketiga bank ini memang tidak stabil dan sangat rentan. Pertama, 93% dana deposito dipegang oleh deposan besar dan mereka berkaitan dengan startup maupun perusahaan fintech.

Kedua, ketiga bank ini menempatkan aset mereka dalam surat berharga khususnya pemerintah yang dianggap memiliki risiko credit default (gagal bayar) rendah.

“Namun yang menjadi isu adalah risiko valuasi karena surat berharga yang dipegang bank available for sale (siap dijual) sehingga kena market valuation sehingga terjadi kerugian,” terang Perry dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (16/3/2023).

Perry menambahkan valuasi negatif dari surat berharga ini kemudian menggerogoti modal bank. Bank pun berusaha menambah modal melalui pencatatan harga saham di bursa atau initial public offering (IPO) namun gagal.