Sementara itu, rasio kredit bermasalah atau NPL gross tercatat naik tipis menjadi 2,35% per Januari 2024, yang sebelumnya pada Desember 2023 2,19%. Selanjutnya, rasio NPL nett tercatat sebesar 0,75% yang pada Desember lalu sebesar 0,71%.
Lebih lanjut, likuiditas perbankan pada Januari 2024 cukup memadai tercermin dari rasio AL/NCD sebesar 123,42%. Sementara AL/DPK tercatat sebesar 27,79%.
“Masih jauh di atas threshold, masing-masing sebesar 50% dan 10%,” ucapnya.
Kemudian profil risiko kredit juga naik, dengan loan at risk (LAR) naik dari 10,94% menjadi 11,6%.
Dalam kesempatan itu, ia juga memberikan perkembangan kredit rekturisasi Covid-19 melanjutkan tren penurunan menjadi Rp251,21 triliun yang desember lalu Rp265,78 triliun atau turun 14,57 triliun.
(azr/lav)