Modusnya, ujar dia, petinggi MBM menawarkan investasi dengan menjadi peternak lebah trigona. Seorang mitra harus menyewa kotak setup dengan harga Rp 1,2 juta per kotak. MBM menetapkan waktu panen madu selama 4 bulan.
Saat panen, mitra harus mengembalikan kotak setup berisi madu ke perusahaan. Manajemen MBM kemudian akan menawarkan dua skema pembayaran.
Opsi pertama adalah panen putus. MBM akan mengembalikan nilai investasi pokok Rp 1,2 juta ditambah imbal hasil Rp 400.000 per kotak karena mitra tak berniat melanjutkan ternak lebah madu kelulut. Opsi kedua adalah panen lanjut, sehingga MBM hanya membayar imbal hasil yaitu Rp 400.000 per kotak.
Pada awalnya, menurut Hero, beberapa mitra dan anggota PPLKNI memang mendapat pembayaran keuntungan secara lancar. Akan tetapi, MBM mulai menunjukkan gelagat mencurigakan pada September 2022.
Saat itu, kata dia, MBM mulai tak membayarkan keuntungan. Mereka berjanji akan membayar imbal hasil pada Januari 2023. Alih-alih ada pembayaran, MBM justru kembali beralasan terjadi pembaharuan data sehingga pembayaran kepada mitra mengalami kendala. Berikutnya, MBM beralasan tengah terjadi kasus penggelapan di internal manajemen.
Akan tetapi, berdasarkan data bank, MBM ternyata mengambil seluruh dana pada rekening perusahaan sejak September 2022. "Menurut bukti yang kami miliki, sudah ada Rp 30-an miliar yang ditarik sehingga rekeningnya kosong," kata Hero.
Wakil Ketua Komisi III, Ahmad Sahroni mengatakan, DPR akan menghubungi Kepala Kepolisian Jenderal Listyo Sigit Purnomo untuk meminta pemeriksaan kasus tersebut. Komisi III juga berjanji akan menyampaikan kasus ini saat rapat kerja dengan Polri, 12 April 2023.
"Saya sudah perintahkan sekretariat untuk mengirimkan surat langsung kepada kapolri," kata politikus Partai Nasdem tersebut.
(frg/wdh)
