Korea Utara memiliki kecenderungan untuk melakukan provokasi bertepatan dengan latihan gabungan, dan Freedom Shield muncul setelah Kim mengatakan bulan lalu bahwa ia memiliki hak hukum untuk memusnahkan Korea Selatan. Dia memulai tahun ini dengan menghilangkan konsep unifikasi damai dari kebijakan nasional negaranya dan mengadakan latihan artileri di sebuah pulau Korea Selatan di dekat perbatasan laut yang telah menjadi tempat konflik mematikan di masa lalu.
Hal ini menimbulkan beberapa spekulasi bahwa Kim telah mengubah sikapnya yang suka marah dan bersiap-siap untuk berperang. Presiden AS Joe Biden telah memperingatkan Kim bahwa itu akan berarti akhir dari rezimnya jika dia mencoba meluncurkan serangan nuklir.
Pemerintahan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan bahwa mereka yakin Korea Utara akan mencoba untuk meningkatkan profilnya menjelang pemilihan parlemen pada April. Partai Kekuatan Rakyat yang konservatif pimpinan Yoon, yang mendukung kerja sama militer dengan AS dan sikap keras terhadap Pyongyang, mencoba untuk merebut kendali badan tersebut dari Partai Demokrat yang beroposisi, yang lebih mendukung pemulihan hubungan dengan Korea Utara.
Pada Desember, juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Utara mengecam latihan militer berskala besar itu sebagai "deklarasi terbuka tentang konfrontasi nuklir untuk membuat penggunaan senjata nuklir terhadap RRDK," demikian dilaporkan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), yang merujuk pada Korea Utara dengan nama resminya.
"Angkatan bersenjata RRDK akan menetralisir secara menyeluruh upaya AS dan pasukan bawahannya untuk menyulut perang nuklir," kata KCNA mengutip juru bicara yang tidak disebutkan namanya.
Kim tidak menunjukkan kecenderungan bahwa ia ingin kembali ke pembicaraan perlucutan senjata nuklir yang macet dan telah meluncurkan serangkaian senjata baru yang dirancang untuk memberikan serangan nuklir ke AS dan sekutunya di Asia. AS, Korea Selatan, dan Jepang telah menuduhnya mengirim amunisi ke Rusia untuk membantu perangnya di Ukraina sebagai imbalan atas bantuan yang membantu ekonomi dan militer Korea Utara.
(bbn)