Pemerintahan Biden telah menghadapi tekanan politik yang semakin meningkat untuk turun tangan. Pasukan AS dan Yordania menerbangkan sekitar 38.000 makanan pada Sabtu, dengan rencana penerjunan lebih lanjut, menyusul pecahnya kekerasan pekan lalu, di mana warga Palestina yang kelaparan terbunuh di dekat konvoi bantuan di Gaza utara.
Militer Israel mengatakan pihaknya sedang mengkaji insiden tersebut setelah adanya laporan bahwa pasukannya menembaki orang-orang yang mencoba mencapai truk-truk bantuan. Israel mengatakan sebagian besar korban tewas dalam penyerbuan untuk mendapatkan bantuan tersebut.
Gencatan senjata telah menjadi prioritas bagi warga Amerika keturunan Palestina dan kaum progresif yang mengutuk pembunuhan warga sipil di Gaza. Sekitar 100.000 pemilih, atau lebih dari 13%, menyerahkan surat suara pemilihan pendahuluan yang "tidak berkomitmen" di Michigan setelah adanya seruan dari para aktivis. Para pengunjuk rasa hampir menembus batas keamanan di sekitar iring-iringan mobil presiden di San Francisco bulan lalu.
Lebih dari 30.000 warga Palestina telah tewas sejak konflik dimulai, menurut kementerian kesehatan Gaza yang dikelola Hamas. Sekitar 1.200 orang tewas dalam serangan Hamas terhadap Israel, dan 250 lainnya diculik. Hamas ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS dan Uni Eropa.
"Hamas mengklaim bahwa mereka menginginkan gencatan senjata. Nah, ada kesepakatan di atas meja, dan seperti yang telah kami katakan, Hamas harus menyetujui kesepakatan itu," kata Harris.
(bbn)