Pada Kamis (29/2/2029), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan simulasi program makan siang gratis di SMPN 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten. Makan siang yang diberikan kepada para siswa terdiri dari 4 menu dengan harga Rp 15.000/paket.
“Ini akan direplikasi di berbagai daerah, dan kami juga ingin meng-encourage daerah-daerah lain yang bersedia menjadi percontohan seperti yang dilakukan di Tangerang,” ucap Airlangga dalam sambutannya pada simulasi itu.
Negara Tetangga Sudah Duluan
Indonesia bukan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang akan menerapkan program makan siang gratis. Bahkan negara-negara tetangga sudah terlebih dulu menerapkannya.
Pertama adalah di Singapura. Negeri Singa adalah salah satu negara paling makmur di dunia. Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita di Singapura pada 2022 tercatat US$ 78.115 atau sekira Rp 1,23 miliar.
Singapura adalah negara dengan PDB per kapita terbesar kedua di dunia, hanya kalah dari Luksemburg. Sebagai perbandingan, PDB per kapita Indonesia pada 2022 adalah US$ 4.783,9 atau sekitar Rp 71 juta.
Meski demikian, pemerintah Singapura tetap memberikan bantuan makan siang bagi peserta didik. Namun memang tidak semua bisa menikmatinya.
Makan siang gratis hanya bisa diperoleh oleh siswa dari keluarga dengan pendapatan bawah. Program ini juga berfokus menyasar siswa di sekolah negeri, termasuk tempat penitipan anak (child care center) yang dikelola negara.
Mengutip informasi di situs Kementerian Sosial dan Pengembangan Keluarga Singapura, berikut persyaratan bagi siswa untuk mendapatkan makan siang gratis:
-
Pendapatan orang tua atau keluarga tidak lebih dari SG$ 1.900 (Rp 22,21 juta) per bulan.
-
Memiliki saudara kandung yang seluruhnya bersekolah di tempat yang tercakup oleh program ini.
-
Siswa harus bersekolah di sekolah negeri.
Sekolah internasional di Singapura yang dikelola pihak swasta tidak mendapat anggaran dari pemerintah. Oleh karena itu, sekolah jenis ini tidak memberikan program makan siang gratis.
Kedua adalah Malaysia. Bahkan Kementerian Pendidikan Malaysia memberikan dua makan siang gratis. Pertama adalah sarapan pada pukul 07:00-07:30 waktu setempat dan kedua makan siang pada pukul 12:30:14:00 waktu setempat.
Program ini sudah dimulai pada 1979, yang awalnya khusus menyasar siswa miskin. Pada 2020, cakupannya diperluas dengan menambah warga pribumi dan siswa dengan disabilitas.
Secara umum, program ini menyasar siswa dari keluarga dengan pendapatan 40 ke bawah (Bottom 40/B40). Median pendapatan keluarga kelompok ini adalah di bawah MYR 3.000 (Rp 9,91 juta) per bulan.
Ketiga adalah Thailand. Pemerintah Negeri Gajah Putih sudah menjalankan program makan siang gratis plus susu di seluruh sekolah sejak 1993.
Pada 2022, anggaran untuk program ini adalah THB 20 (Rp 8.765,9) per anak per hari. Program ini mencakup seluruh sekolah, baik negeri maupun swasta.
Sejak 2013, pemerintah Thailand meluncurkan aplikasi Thai School Lunch. Dalam aplikasi ini, setiap sekolah boleh merancang menu masing-masing sesuai dengan anggaran yang tersedia.
(aji)