Dia dan temannya telah mendapatkan tiket VIP dan berencana untuk “merayakannya di Singapura”.
“Saya mungkin sedikit berlebihan, mungkin mengeluarkan sekitar 80.000 peso (Rp22 juta) untuk keseluruhan perjalanan penerbangan, perlengkapan konser, menginap di hotel, pekerjaan," pengakuannya.
Rivera mengakui bahwa ini adalah pertama kalinya dia pergi ke luar negeri untuk konser karena sebagian besar artis favoritnya biasanya mampir ke negaranya.
“(Taylor Swift) telah menjadi soundtrack hidupku. Musiknya telah ada dalam suka dan duka, menginspirasi saya dan banyak orang lainnya. Ditambah lagi, dia adalah sosok yang hebat, penulis lirik, penulis lagu, dan vokalis semuanya menjadi satu. Terbang keluar untuk melihatnya langsung? Bernilai setiap perhitungan perjalanannya.” ceritanya.
Selain itu, salah satu penggemar Taylor yang juga awak penerbangan bernama Jeanette Juntilla mengatakan kepada “dia tidak akan melakukan itu untuk orang lain”.
“Taylor Swift adalah seluruh duniaku. Dia menyelamatkan saya melalui lagu-lagunya," kata wanita berusia 27 tahun itu.
Juntilla mengaku telah menjadi penggemar sejak 13 tahun. Ia pernah tidak mendapat kesempatan untuk menyaksikan konser Swift Speak Now dan Red sebelumnya di Filipina karena faktor ekonomi saat itu. Ia mengaku sempat menangis saat mengetahui negaranya dilewati Eras Tour.
“Setelah menangis dan melupakan diri sendiri, saya dan teman-teman mulai membuat rencana (untuk menonton konser). Saat ini, kami tidak peduli jika kami harus terbang ke tempat lain hanya untuk akhirnya melihat Taylor Swift, karena kami punya uang konser sekarang. Kami adalah bagian dari angkatan kerja sekarang," ungkapannya.
Penggemar lain Danica Daluz berkata: “Taylor tidak ada bandingannya dengan artis lain, bagi saya. Dia begitu murni dan tulus, bahkan di saat-saat paling mengerikan sekalipun. Dia begitu nyata dengan liriknya sehingga dia bisa membangun sebuah kastil dari semua batu bata yang mereka lemparkan padanya, dan itu sangat kuat. Untuk menyaksikan dan merasakan musik yang saya bawakan saat tumbuh dewasa adalah alasan berharga untuk terbang ke luar negeri," ungkapan penggemar lain.
Swiftonics Singapura
Efek konser Taylor Swift mulai dirasakan Singapura, walaupun konser baru digelar minggu depan.
Menurut laporan Channel News Asia (CNA), pihak hotel dan maskapai penerbangan mengatakan permintaan penerbangan dan akomogasi di sekitar tangga konser Taylor Swift meningkat 30%.
Badan Pariwisata dan Kementerian Komunitas, Budaya, dan Pemuda Singapura atau MCCY dan Singapore Tourism Board mengatakan bahwa Singapura memiliki banyak hal yang ditawarkan sebagai destinasi untuk acara-acara internasional berskala besar, dengan lokasi strategis, insfrastruktur berkualitas, keamanan, efisiensi dan keanekaragaman budaya.
“Hal ini kemungkinan akan memberikan manfaat yang signifikan bagi perekonomian Singapura, terutama untuk kegiatan pariwisata seperti perhotelan, ritel, perjalanan, dan kuliner, seperti yang telah terjadi di kota-kota lain yang pernah dikunjungi Taylor Swift,” menurut pernyataan MCCY.
Bloomberg Economics memperkirakan para penggemar Swift — yang dikenal sebagai Swifties — dan musisi superstar lainnya, Beyonce, telah menambahkan US$5,4 miliar atau setara Rp84,5 triliun ke PDB AS pada kuartal ketiga karena mereka membelanjakan uang untuk konser. Swiftie menghabiskan setidaknya US$1.500 untuk menghadiri pertunjukan, termasuk biaya tiket, hotel, penerbangan, dan makanan.
(spt)