Menurut Mayo Clinic, konsumsi kafein pada orang dewasa yang sehat tidak akan memengaruhi kadar gula darah, dan minum hingga 400 miligram (mg) kafein dianggap aman.
Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum kopi secara rutin dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 pada individu yang sehat. Meskipun alasan pastinya belum diketahui, kandungan polifenol dalam kopi diyakini dapat membantu melindungi tubuh dari masalah kesehatan serius seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker.
Menurut Medical News Today, polifenol dalam kopi adalah jenis antioksidan yang baik dan mendukung kesehatan tubuh. Kopi juga mengandung magnesium dan kromium yang dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2.
Bahkan, minum lebih dari satu gelas kopi dalam empat tahun telah terbukti dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 sebesar 11%. Sebaliknya, mengurangi konsumsi kopi sebanyak satu gelas per hari dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 hingga 17%.
Efek kopi pada penderita diabetes Meskipun kopi dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2, manfaat ini tidak berlaku untuk semua orang.
Kafein dalam kopi dapat memiliki dampak negatif pada sensitivitas insulin, yang dapat menyebabkan peningkatan atau penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes.
Beberapa penderita diabetes dapat mengalami kondisi ini setelah mengonsumsi 200 mg kafein, yang setara dengan 240 mililiter kopi hitam.
Efek kafein pada tiap penderita diabetes dapat bervariasi, oleh karena itu disarankan untuk rutin memeriksa kadar gula darah agar bisa memahami respons tubuh terhadap kafein.
Namun, tetap disarankan untuk membatasi konsumsi kafein agar tidak menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius.
Batas konsumsi kafein
Minum kopi hingga empat gelas sehari umumnya masih dianggap aman bagi individu yang tidak memiliki masalah kesehatan khusus dan tidak sensitif terhadap kafein. Namun, batas konsumsi kafein untuk penderita diabetes adalah tidak lebih dari 200 mg kafein per hari untuk mengurangi risiko komplikasi diabetes.
Hanya memahami apakah kopi dapat menurunkan kadar gula darah tidaklah cukup, penderita diabetes perlu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk menghindari masalah kesehatan yang lebih serius.
Merubah kebiasaan dan mengonsumsi obat secara teratur juga direkomendasikan untuk mengatasi masalah kadar gula darah yang tinggi atau rendah.
(spt)