Biden juga menambahkan pemerintahannya akan "menggunakan setiap cara yang kami bisa untuk mendapatkan lebih banyak bantuan."
Biden mengatakan penjatuhan bantuan akan dimulai dalam beberapa hari mendatang.
Ia juga mengatakan AS juga akan menjajaki "kemungkinan koridor laut untuk mengirimkan sejumlah besar bantuan kemanusiaan" dan menekankan bahwa Israel membuka lebih banyak jalur darat dan memfasilitasi lebih banyak truk pasokan dengan "tanpa alasan”.
"Bantuan yang mengalir ke Gaza jauh dari cukup," kata Biden.
"Nyawa dipertaruhkan,” tambahnya.
Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan bahwa putaran pertama pengiriman udara akan berisi makanan, kemungkinan besar ransum militer siap makan.
Dia mengatakan AS akan bekerja untuk memastikan pasokan bantuan tidak jatuh ke tangan Hamas, tetapi memperingatkan bahwa sedikit operasi yang "lebih rumit" daripada penjatuhan dari udara.
Kirby menambahkan AS berencana untuk melakukan beberapa penjatuhan sebagai bagian dari upaya berkelanjutan bekerja sama dengan negara-negara lain, termasuk Yordania.
Permohonan Biden agar Israel mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza menjadi semakin mendesak setelah lebih dari seratus warga Palestina tewas pada hari Kamis selama terjadinya kekerasan di sebuah konvoi makanan. Tentara Israel melepaskan tembakan di dekat kerumunan yang memadati truk-truk tersebut.
Israel membantah pasukannya menembak pada orang-orang tersebut, mereka mengatakan sebagian besar korban terinjak-injak atau tertabrak kendaraan saat mereka berusaha untuk melarikan diri.
Meskipun demikian, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan negara-negara lain mengutuk Israel atas kematian tersebut. Pejabat AS mengatakan insiden fatal tersebut mencerminkan keputusasaan yang meningkat di antara penduduk Gaza.
"Orang-orang tak berdosa terjebak dalam perang yang mengerikan tidak mampu memberi makan keluarganya dan Anda melihat respons mereka saat mereka mencoba mendapatkan bantuan," kata Biden pada hari Jumat.
Biden mengatakan pada hari Kamis bahwa kekerasan tersebut akan semakin memundurkan pembicaraan antara Israel dan Hamas, yang difasilitasi oleh Qatar, Mesir, dan AS, untuk mencapai gencatan senjata selama enam minggu untuk memungkinkan pertukaran sandera Israel dan tahanan Palestina, serta lebih banyak bantuan mencapai warga Palestina yang terjebak dalam baku tembak perang mematikan.
Biden awalnya menyatakan optimisme bahwa kesepakatan dapat dicapai pada hari Senin, tetapi pada hari Kamis mengatakan bahwa negosiasi kemungkinan akan berlangsung lebih lama.
Komentarnya datang pada hari yang sama dia berbicara melalui telepon dengan pemimpin Qatar dan Mesir tentang pembicaraan tersebut.
(bbn)