Para Menkeu dan Gubernur berpandangan pentingnya melanjutkan upaya membuat bank-bank pembangunan multilateral (MDB) lebih baik, besar, dan efektif dengan merujuk pada capaian saat Presidensi Italia, Indonesia, dan India.
Selain itu, pengimplementasian 2 pilar perpajakan internasional juga turut menjadi pembahasan utamanya untuk penandatanganan Konvensi Multilateral Pilar 1 pada akhir Juni 2024.
Dalam keterangan resminya, Sri Mulyani juga melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan Menkeu dan pimpinan organisasi internasional, yakni Menkeu Australia Jim Chalmers, Komisioner Uni Eropa (UE) untuk Urusan Ekonomi Paolo Gentiloni, Presiden Bank Dunia Ajay Banga, Presiden Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) Jin Liqun, hingga Sekjen OECD Mathias Cormann.
Isu-isu makroekonomi dunia, program kerja prioritas G20, hingga rencana penyelenggaraan bilateral policy dialogue dengan negara mitra dibahas dalam pertemuan tersebut.
Pada kesempatan sebelumnya, Sri Mulyani mengungkapkan Pertemuan FMCBG ini merupakan salah satu bagian dari perhelatan presidensi G20 2024 di Brasil.
Dalam unggahan di akun Instagram resminya, Sri Mulyani berbicara di Taman Ibirapuera, yang berlokasi di sebelah tempat berlangsungnya acara G20 yang akan berlangsung besok pagi waktu Brazil.
“Sesudah perjalanan panjang 26 jam dari jakarta saya mencoba melawan jetlag dengan berjalan-jalan di taman ini. Ini adalah taman yang seperti taman di GBK, Senayan,” ujarnya.
Selain itu, dalam unggahan yang sama, ia juga menuliskan kemiripan ekonomi Brazil dengan RI. Bendahara Negara ini menjelaskan, kemiripan tersebut terlihat dari perekonomian kedua negara yang tumbuh kuat pasca pandemi Covid-19.
“Pertumbuhan ekonominya masih positif, juga tren tingkat pengangguran yang cenderung menurun. Saat ini Brasil masuk dalam 10 ekonomi terbesar dunia,” tulisnya.
(azr/lav)