Nasib Saham Nikel Saat RI Ngotot Ingin Banjiri Pasar
Muhammad Julian Fadli
01 March 2024 15:45
Bloomberg Technoz, Jakarta - Prospek saham-saham nikel masih akan terus dibayangi harga komoditas nikel secara global yang kian tertekan, terlebih harga nikel diprediksi bakal kembali turun di tengah pasokan yang tetap melimpah terutama dari Indonesia, produsen terbesar di dunia.
Pemerintah Indonesia melalui Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Septian Hario Seto, bersikeras tidak akan memaksa penambang nikel di dalam negeri untuk memangkas produksi, kendati suplai dari Indonesia terhadap komoditas mineral logam tersebut tengah membanjiri dunia dan menyebabkan harga tergelincir, saat permintaan melemah.
Sebelumnya, nikel Indonesia memang diklaim membanjiri pasar selama setahun terakhir. Hal ini menyebabkan harga terus merosot, dan Indonesia sekarang menyumbang lebih dari separuh pasokan global, bahkan berpotensi mencapai tiga perempat dari seluruh produksi global pada akhir dekade ini.
Sebab itu, membuat harga nikel turun lebih dari 40% sepanjang tahun lalu, dari level tertingginya di kisaran US$31.118/ton pada awal tahun 2023. Per siang hari ini, Jumat 1 Maret 2024, berdasarkan data Bloomberg di London Metal Exchange (LME) harga nikel tengah diperdagangkan di US$17.896/ton.
Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan memproyeksi pergerakan harga nikel dalam satu tahun ke depan relatif flat di level US$17 ribu/ton yang disebabkan oleh tiga faktor. Target pertumbuhan ekonomi, dan stimulus dari China yang masih di bawah ekspektasi konsensus, serta potensi terus meningkatnya produksi nikel global.