Logo Bloomberg Technoz

“Pemerintah penerimaan negaranya naik, hilirisasinya terjadi, dana secara perusahaan juga Vale-nya makin baik. Sekarang itu yang lagi dikoordinasikan. Mungkin nanti akan diputuskan oleh Kementerian Keuangan bagaimana sistem perpajakannya,” sebut Dadan.

Perpanjangan IUPK

Setelah nantinya transaksi atas akuisisi 1,3 miliar saham INCO senilai Rp3.050/lembar dituntaskan MIND ID, lanjut Dadan, Kementerian ESDM akan segera memperpanjang izin usaha pertambangan khusus (IUPK) Vale Indonesia yang akan berakhir pada 2025.

“Mudah-mudahan tidak lama. Sekarang kita lagi koordinasi dengan Kementerian Keuangan. Kan dalam IUPK itu salah satu yang sebaiknya ada adalah kenaikan permintaan negara,” tegasnya.

Lokasi penambangan nikel yang dioperasikan oleh PT Vale Indonesia Tbk di Sorowako, Sulawesi Selatan, Minggu (12/6/2022). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Momentum akuisisi tambahan 14% saham INCO oleh MIND ID yang bertepatan dengan tren bearish harga nikel sebelumnya dinilai membawa konsekuensi tersendiri bagi Indonesia.

Ketua Perhimpungan Ahli Pertambangan (Perhapi) Rizal Kasli mengatakan, seiring dengan fluktuasi harga komoditas nikel sebagai hasil utama dari pertambangan Vale Indonesia, risiko kerugian terhadap perusahaan tersebut pun menjadi cukup besar.

"Apabila mengalami kerugian, tentu porsi MIND ID juga besar sesuai persentase sahamnya. Harga komoditas bisa berfluktuasi sesuai kondisi pasar dan geopolitik, serta pertumbuhan ekonomi global," ujar Rizal saat dihubungi Rabu (28/2/2024).

Dia pun berhadap ke depannya MIND ID mesti cermat dan serius dalam memanfaatkan posisinya sebagai pemegang saham mayoritas INCO saat ini, khususnya dalam hal mengamankan cadangan nikel Vale untuk mendukung kemajuan industri hilir.

"[Isu] yang lebih penting adalah bagaimana pengembangan industri turunannya di dalam negeri agar produk yang dihasilkan dapat digunakan untuk menghasilkan produk jadi, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor."

Penandatanganan divestasi 14% saham PT Vale Indonesia Tbk ke MIND ID, Senin (26/2/2024) (Sultan Ibnu Affan/Bloomberg Technoz)

Sepanjang tahun lalu, Vale Indonesia mencatatkan pertumbuhan laba bersih 36,89% secara tahunan menjadi US$274,33 juta atau setara sekitar Rp4,35 triliun. Kenaikan itu didorong oleh pertumbuhan penjualan produk hilir perusahaan.

Berdasarkan laporan keuangan INCO, penjualan Vale Indonesia naik 4,48% secara tahunan menjadi US$1,23 miliar per akhir 2023.

Kemudian, sepanjang 2022, Vale juga mencatatkan laba bersih sebesar US$200,32 juta, atau senilai total Rp3,05 triliun, yang juga tumbuh 19,8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Sebelumnya, pemerintah resmi menandatangani proses final divestasi 14% saham INCO melalui MIND ID pada Senin (26/2/2024). Dengan demikian, sebanyak 1,39 miliar lembar saham Vale akan segera dilepas ke holding BUMN pertambangan RI dengan nilai Rp3.050/lembar saham.

Dari total itu, MIND ID setidaknya harus merogoh kocek sebanyak US$271 miliar atau sekitar Rp4,24 triliun, berdasarkan asumsi kurs saat ini.

Setelah divestasi itu, MIND ID pun bakal menggenggam sebanyak 34% porsi saham INCO, atau lebih besar dari pemegang saham terbesar lainnya, yakni Vale Canada Limited (VCL) sebanyak 33,9%, dan Sumitomo Metal Mining Co Ltd (SMM) 11,5%.

Porsi tersebut terbilang cukup untuk MIND ID dapat menjadi motor penggerak dan pengendali operasional, keuangan, hingga pengambilan keputusan terhadap jalannya bisnis perusahaan ke depan.

(wdh)

No more pages