Ia menyatakan bahwa dalam peristiwa pertama, truk dikelilingi ratusan orang dan dalam situasi yang membingungkan, puluhan orang terluka atau tewas akibat terlindas atau ditabrak truk. Dalam peristiwa kedua, sejumlah orang mendekati konvoi yang bergerak ke arah pasukan Israel, termasuk tank, yang kemudian melepaskan tembakan.
Dalam konferensi pers, dia mengatakan, "pasukan melepaskan tembakan peringatan ke udara dan kemudian menembak ke arah yang menimbulkan ancaman dan tidak menjauh, dari perspektif kami, itu yang kami pahami, kami terus meninjau situasi ini."
Pejabat militer Israel tersebut menyatakan bahwa ia tidak yakin dengan jumlah korban yang diungkapkan pihak berwenang Palestina, tetapi ia tidak memberikan angka yang diperkirakan Israel. "Itu merupakan respons terbatas."
Ashraf Al-Qidra, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, menolak versi Israel tentang peristiwa tersebut. Pernyataan itu menunjukkan bahwa Israel "memiliki niat yang sudah direncanakan untuk melakukan kejahatan dan pembantaian terbaru," dan jumlah kematian mungkin meningkat.
Hamas, yang menguasai Gaza sejak 2007, mengatakan bahwa peristiwa ini dapat membahayakan perundingan di Qatar yang berusaha mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan para sandera yang masih ditahan di Gaza.
Presiden AS Joe Biden juga mengakui bahwa peristiwa itu dapat memengaruhi upaya gencatan senjata yang sedang berlangsung. Ketika ditanya apakah menurutnya insiden itu akan memperumit masalah, dia menjawab, "saya tahu itu akan terjadi."
Satu video yang tersebar di media sosial yang berhasil diidentifikasi menampilkan orang-orang yang terluka, truk yang membawa jenazah, dan dokter yang membantu pasien yang terluka di lantai rumah sakit. Video lain, yang tidak dapat dipastikan, menampilkan orang-orang yang berlumuran darah dibawa dengan truk, dan mayat-mayat yang dibungkus kain kafan.
"Kami tidak menginginkan bantuan seperti ini. Kami tidak ingin bantuan dan peluru bersamaan. Ada banyak syahid," kata seorang pria dalam salah satu video. Amerika Serikat menyatakan bahwa mereka melakukan penyelidikan atas laporan yang disebutnya sebagai "insiden serius."
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih menyatakan, "kami berduka atas hilangnya nyawa tak berdosa dan mengakui situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza, di mana warga Palestina yang tak bersalah hanya berusaha memberi makan keluarga mereka." Ia juga menyatakan Washington telah menekankan pentingnya meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, termasuk gencatan senjata.
(ros)