Israel, di sisi lain, sedang mencari bantuan dari negara tetangga di Timur Tengah untuk membangun kembali Gaza ketika konflik berakhir. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Ekonomi dan Industri Nir Barkat dalam wawancara pekan ini.
Proposal dari negara-negara Arab didasarkan pada Inisiatif Perdamaian Arab 2002. Rancaman tersebut diharapkan dapat menguraikan penciptaan negara Palestina sesuai dengan batas-batas yang ada sebelum Perang Enam Hari pada 1967. Hal ini mencakup langkah-langkah seperti mengurangi pemukiman Israel di Tepi Barat dan mekanisme untuk menerapkan solusi dua negara.
Negara-negara Arab tidak akan terlibat dalam rekonstruksi Gaza kecuali ada komitmen dari Israel untuk mengambil langkah-langkah menuju pembentukan negara Palestina.
Kelompok yang dipimpin oleh Arab Saudi tersebut memandang penerimaan terhadap proposal Palestina sebagai tujuan utama. Akan tetapi tantangan yang mungkin tak teratasi masih ada.
Salah satunya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menegaskan bahwa setiap penangguhan operasi militer Israel untuk menghancurkan Hamas akan bersifat sementara. Karena baginya, "kemenangan total" adalah satu-satunya tujuan.
Saat diwawancara oleh CBS News pekan lalu, Netanyahu menegaskan menolak kemerdekaan Palestina.
(bbn)