Bloomberg News
Bloomberg, Upaya Pemerintah China untuk menyelamatkan pasar properti tampaknya mulai membuahkan hasil. Hal itu tecermin dari harga rumah baru di China yang naik pada Februari 2023, untuk pertama kalinya dalam 18 bulan.
Biro Statistik Nasional China (NBS) melaporkan pada Kamis (16/03/2023), harga rumah baru di 70 kota naik 0,3% pada Februari setelah bulan sebelumnya stagnan. Di pasar properti rumah sekunder, harga rumah naik 0,12%, mengakhiri penurunan 18 bulan berturut-turut.

Dalam upayanya untuk memulihkan krisis properti, Pemerintah China meningkatkan dukungan keuangan untuk pengembang yang mengalami kesulitan dan melonggarkan batas hipotek di sejumlah kota. Krisis akut tersebut terjadi setelah aturan keras pemerintah yang memicu perusahaan properti mengalami gagal bayar obligasi dan adanya pembatasan pembelian rumah.
Tanda-tanda pemulihan lainnya dapat dilihat dari kenaikan penjualan pada Februari yang terjadi untuk pertama kalinya dalam 20 bulan. Nilai penjualan rumah baru oleh 100 pengembang real estat terbesar China naik 15% dari tahun sebelumnya, menjadi 461,6 miliar yuan (US$ 67 miliar atau Rp 1.032 triliun), menurut data Februari China Real Estate Information Corp.

Beijing memilih untuk mengambil kebijakan pendaratan lunak (soft landing) untuk sektor properti, alih-alih mendorong pertumbuhan yang cepat. Pada Kongres Rakyat Nasional pekan lalu, pemerintah berjanji untuk mencegah ekspansi sektor yang tidak diregulasi dan bahwa mereka akan fokus untuk menopang neraca pengembang yang berkualitas tinggi.
Pengembang terbesar di China, Country Garden Holdings Co. minggu lalu menyampaikan kerugian tahunan pertamanya dalam kurang lebih 16 tahun terakhir. Enam belas perusahaan properti China yang terdaftar di Hong Kong sejauh ini melaporkan penurunan laba untuk 2022. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah, menurut JPMorgan Chase & Co.
"Peningkatan pasar properti masih terbatas di beberapa kota populer saja. Masih terlalu dini untuk menyebut pemulihan terjadi menyeluruh secara nasional" kata Chen Wenjing, direktur riset asosiasi di China Index Holdings pada Rabu (15/03/2023) menjelang rilis data.
(bbn)