Dari data tahunan PTBA menjadi yang paling besar membagikan dividen dibandingkan dengan Antam ataupun Timah. Contoh pada tahun buku 2022, perseroan menggelontorkan dana Rp12,6 triliun untuk dividen.
Pada tahun tersebut dividen payout ratio setara 100% dari laba. Berbeda dengan Kemudian, Antam (ANTM) pada periode yang sama membagikan dividen 50% dari laba bersih, atau sekitar Rp1,91 triliun.
TINS membagikan dividen 30% dari laba bersih atau Rp312,44 miliar periode tahun buku .Sekretaris Perusahaan TINS Abdullah Umar saat dikonfirmasi mengatakan jika besarnya dividen menjadi keputusan pemegang saham.
“Besaran dividen ditentukan oleh pemegang saham,” tegasnya.
MIND ID selaku induk BUMN Pertambangan mengakui bahwa dividen bisa menjadi sumber untuk memenuhi kebutuhan pendanaan akuisisi saham Vale (INCO). Namun, keputusan akhirnya nanti tetap mempertimbangkan faktor lain.
“Untuk dividen masih dikaji. [Dividen] juga mempertimbangkan aspirasi setoran dividen ke pemerintah,” kata terpisah, Direktur Keuangan MIND ID Akhmad Fazri kepada Bloomberg Technoz, kemarin.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya mengkonfirmasi kelanjutan divestasi 14 saham INCO. Total saham mencapai 1,39 miliar di harga Rp3.050/saham.
Dengan begitu MIND ID membutuhkan biaya untuk menyelesaikan transaksi saham Vale (INCO) sekitar US$271 juta atau sekitar Rp4,24 triliun, asumsi kurs saat ini.
(mfd/dhf)