Sam Kim - Bloomberg
Bloomberg, Angka perkawinan di Korea Selatan (Korsel) turun ke rekor terendah yang baru pada 2022 dan menambah kelanjutan penurunan tingkat kesuburan negara yang suram.
Tingkat perkawinan di Korsel secara kasar - jumlah per 1.000 orang - turun menjadi 3,7 dari 3,8 pada tahun 2021, menurut data yang dirilis Kamis oleh kantor statistik nasional negara tersebut.
Sekitar 191.700 perkawinan tercatat pada tahun 2022, turun 0,4% dari tahun sebelumnya.
Keengganan yang meningkat bagi warga Korsel untuk menikah adalah tanda peringatan bahwa negara dengan kesuburan terendah di dunia ini bisa turun lebih jauh lagi. Perkawinan dan kesuburan terkait erat di Korea, di mana kelahiran di luar nikah masih jarang terjadi.
Kesuburan yang rendah mengancam produktivitas Korsel yang telah menyusutkan tenaga kerjanya dan memperlambat konsumsi. Pemerintah telah memperkenalkan serangkaian langkah untuk mendorong lebih banyak kelahiran dalam upaya membalikkan tren tersebut, termasuk tunjangan bulanan tiga kali lipat untuk orang tua oleh Presiden Yoon Suk Yeol, yang menjabat tahun lalu.
Berbagai faktor menjadi biang kerok atas keengganan warga Korsel untuk menikah, mulai dari tingginya biaya hunian hingga kesulitan membesarkan anak. Meningkatnya disparitas gender juga merupakan alasan lain yang kerap disorot.
(bbn)