Kesuburan yang rendah mengancam produktivitas Korsel yang telah menyusutkan tenaga kerjanya dan memperlambat konsumsi. Pemerintah telah memperkenalkan serangkaian langkah untuk mendorong lebih banyak kelahiran dalam upaya membalikkan tren tersebut, termasuk tunjangan bulanan tiga kali lipat untuk orang tua oleh Presiden Yoon Suk Yeol, yang menjabat tahun lalu.
Berbagai faktor menjadi biang kerok atas keengganan warga Korsel untuk menikah, mulai dari tingginya biaya hunian hingga kesulitan membesarkan anak. Meningkatnya disparitas gender juga merupakan alasan lain yang kerap disorot.
(bbn)
No more pages