Eropa sedang meningkatkan produksi pertahanan sebagai tanggapan atas agresi Rusia. Presiden Perancis Emmanuel Macron awal minggu ini menolak untuk mengesampingkan pengiriman pasukan ke Ukraina, sebuah ide yang ditolak oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Dalam bahasa yang mengingatkan kita pada Perang Dunia II, yang di Rusia dikenal sebagai "Perang Patriotik Besar", Putin membuka pidatonya dengan memuji kontribusi warga Rusia yang bekerja sepanjang waktu di pabrik-pabrik yang memproduksi amunisi dan senjata untuk tentara yang bertempur di Ukraina.
"Semua orang memainkan peran mereka untuk meraih kemenangan," kata Putin, yang menegaskan bahwa Rusia tetap berkomitmen pada tujuan invasi pada Februari 2022.
AS dan sekutunya menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia pekan lalu untuk menandai dua tahun sejak perang dimulai. Dengan belanja pertahanan yang membantu memacu pertumbuhan, Rusia secara bertahap beradaptasi dengan langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya yang gagal meruntuhkan ekonominya.
Namun, Putin telah kehilangan sebagian besar pertahanan moneter Rusia. Sekitar US$300 miliar aset bank sentral masih dibekukan di luar negeri karena AS dan Eropa mempertimbangkan langkah-langkah untuk menggunakan dana tersebut untuk membantu Ukraina.
Rusia memberlakukan kontrol modal untuk memperkuat rubel, yang telah melemah hampir 18% terhadap dolar dalam setahun terakhir. Aset likuid National Wellbeing Fund telah menurun hampir setengahnya sejak perang dimulai karena pemerintah menggunakan cadangan untuk melindungi perekonomian.
Di dalam negeri Rusia, Kremlin telah menumpas perbedaan pendapat dengan tindakan keras dalam beberapa dekade terakhir. Kematian Alexey Navalny pada 16 Februari, musuh Putin yang paling vokal, di sebuah kamp penjara di Kutub Utara menjadi pukulan telak bagi gerakan oposisi Rusia, yang sebagian besar pemimpinnya berada di pengasingan atau penjara.
Pemakaman Navalny di Moskow yang diumumkan pada Jumat berpotensi menjadi tolok ukur dukungan oposisi yang paling signifikan di negara itu sejak perang dimulai.
Putin menetapkan rencana untuk meningkatkan pengeluaran untuk dukungan pemerintah bagi para ibu dan perawatan kesehatan untuk membantu membalikkan penurunan populasi Rusia dan meningkatkan angka harapan hidup di masa jabatan berikutnya. Ia berjanji untuk menaikkan gaji guru sebesar 5.000 rubel (sekitar Rp1,5 juta) per bulan mulai September, dan memperbaiki ribuan sekolah dan taman kanak-kanak pada tahun 2030.
Putin, 71 tahun, sudah menjadi penguasa Rusia terlama sejak Josef Stalin. Berdasarkan perubahan konstitusi yang diadopsi pada 2020, ia memenuhi syarat untuk mencalonkan diri untuk dua masa jabatan lagi hingga 2036, saat ia berusia 83 tahun.
(bbn)