Menariknya, investor asing gemar mengoleksi saham ISAT dengan total nilai pembelian bersih (Net Buy) sebesar Rp177,68 miliar sepanjang Februari. Lebih panjang, sejak awal tahun saham Indosat terus dikoleksi investor asing mencapai Rp228,45 miliar.
Sementara, sepanjang perdagangan tahun berjalan hingga hari ini Kamis (29/2/2023) saham ISAT berhasil menguat hingga double digit dengan mencetak kenaikan mencapai 21,8% ytd.
Perusahaan menandatangani kesepakatan dengan Nvidia dan Huawei di pagelaran Mobile World Congress di Barcelona, Spanyol. Indosat mengeluarkan pernyataan bahwa mereka ingin menjadi pemain dalam segmen B2B, ujar analis BRI Danareksa Niko Margaronis, seperti yang diwartakan Bloomberg News.
Kesepakatan dengan Huawei dan Nvidia berarti Indosat dapat mulai membangun lebih banyak potensi dan prospek pertumbuhan pada segmen B2B mereka, katanya.
Kolaborasi ini dipastikan melalui Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) tentang pembentukan lanskap teknologi Indonesia. Adapun MoU ini ditandatangani oleh Vikram Sinha, President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison, dan Ronnie Vasishta, Senior Vice President of Telecom Nvidia.
Bersama-sama, Indosat dan Nvidia akan mendorong Indonesia menjadi yang terdepan dalam komunitas AI Cloud tingkat global.
Keduanya sudah sangat siap dalam membentuk lanskap teknologi dan mendorong Indonesia ke barisan terdepan revolusi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) di skala global, memasuki tahapan baru era inovasi dan digitalisasi.
Dengan menjadi Nvidia Cloud Provider Partner pertama di Indonesia, Indosat (ISAT), melalui anak usahanya, Lintasarta, akan menghadirkan platform AI Full-Stack Nvidia untuk pelaku bisnis di Tanah Air dan memberikan akses ke teknologi GPU teranyar dari Nvidia dengan pusat data High-Density yang terkoneksi langsung dengan internet berkecepatan hingga 400 Gbps.
“Kolaborasi ini menandai momentum penting bagi perjalanan Indonesia menuju bangsa digital global yang didukung oleh kemampuan AI. Teknologi ini nantinya akan diimplementasikan pada pusat data yang dioperasikan oleh BDx Indonesia, perusahaan patungan Indosat Ooredoo Hutchison, Lintasarta, dan BDx Data Centers,” terang Vikram Sinha, President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison, mengutip keterbukaan informasi, Kamis (29/2/2024).
Melalui kerja sama strategis ini, Indosat Ooredoo Hutchison group menempatkan dirinya sebagai pusat ekosistem digital yang komprehensif yang mencakup saluran, konektivitas, pusat data, sistem pembayaran, dan juga teknologi AI sehingga mendorong evolusi digital bangsa seraya memanfaatkan teknologi mutakhir dalam perjalanan transformasi digitalnya.
Menariknya, terdapat sejumlah 26 analis dalam konsensus Bloomberg kompak memberikan rekomendasi Beli untuk saham ISAT, hanya empat analis yang rekomendasi Hold.
Berdasarkan data Bloomberg, target harga saham ISAT untuk satu tahun ke depan ada di level Rp11.708/saham.
Terbaru, Niko Margaronis, analis BRI Danareksa Sekuritas memberikan rekomendasi Buy pada saham ISAT dengan target harga dapat mencapai Rp13.300/saham. Sedang Nicholas Santoso, analis Verdhana Sekuritas Indonesia memberikan rekomendasi Buy dengan target harga mencapai Rp13.750/saham.
(fad/aji)