Faktor lain yang juga harus diubah adalah kebijakan belanja pemerintah. Purbaya menerangkan, ada keganjilan dalam belanja pemerintah. Pasalnya, dengan belanja infrastruktur yang besar, nyatanya di akhir tahun masih ada uang yang tidak dibelanjakan sekitar Rp500-700 triliun. Besar kemungkinan masih besarnya dana 'menganggur' itu karena faktor birokrasi.
“Bila hal ini diperbaiki maka ekonomi tumbuh 6-7% itu gampang,” kata Purbaya.
Chairman CT Corp Chairul Tanjung dalam kesempatan yang sama menambahkan, perlu ada dorongan konsumsi domestik dan investasi agar perekonomian RI tumbuh tinggi.
Dengan menciptakan iklim investasi maka banyak pihak yang berinvestasi dan menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran. Ketika penghasilan domestik meningkat maka konsumsi masyarakatpun membaik.
“Jadi tugas pemerintah ciptakan iklim investasi yang kondusif. Pengusaha itu tidak perlu dibantu tetapi jangan diganggu,” terangnya.
(roy/rui)