Gubernur The Fed New York, John Williams mengatakan, Bank Sentral "Masih harus melakukan banyak hal" dalam perjuangannya melawan inflasi. Senada, Gubernur The Fed Atlanta, Raphael Bostic, mendesak adanya kesabaran dengan penyesuaian kebijakan. Secara keseluruhan, komentar terbaru dari para pejabat The Fed menggarisbawahi pentingnya data dalam memandu langkah-langkah kebijakan.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, menyusul berbagai data yang penting, kemungkinan akan menyoroti jalan bergelombang yang dihadapi Bank Sentral dalam mencapai target inflasi 2%. Inflasi PCE diperkirakan akan memvalidasi komentar terbaru dari para pejabat yang tidak terburu-buru untuk melonggarkan kebijakan moneter.
Pelaku pasar terus menurunkan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed tahun ini dari sebelumnya berkeyakinan penuh mencapai 150 bps, namun kini menjadi nyaris setengahnya, tidak berbeda dengan dot plot The Fed.
Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, fokus perhatian investor terpaku pada data Personal Consumption Expenditures Price Index untuk bulan Januari yang akan dirilis pada hari Kamis.
Adapun data PCE Price Index ini adalah indikator favorit Bank Sentral AS (Federal Reserve) untuk mengukur inflasi sehingga dapat mempengaruhi ‘Kapan’ jadwal dari siklus pelonggaran kebijakan moneter.
“PCE Price Index diprediksi naik 0,3% mtm, sedikit lebih cepat dari kenaikan 0,2% mtm di bulan Desember 2023,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
(fad)