Logo Bloomberg Technoz

Dalam kaitan itu, Hilman pun mengatakan para produsen memiliki harapan kepada pemerintah untuk mempertimbangkan dan mengevaluasi besaran HET khusus beras premiun yang saat ini ditetapkan seharga Rp13.900/kg.

Dia mengakatan, harapan itu juga kini tengah menjadi pertimbangan pemerintah, dalam hal ini Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang berwenang dalam kebijakan itu, yang tertuang dalam Peraturan Bapanas Nomor 7/2023 Tentang Harga Eberan Tertinggi Beras.

Beras khusus dari Bulog yaitu Beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan atau SPHP.(Bloomberg Technoz/Dovana Hasiana)

Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memang sempat meminta pemerintah untuk menaikkan sementara HET beras di gerai-gerai pasar modern, alih-alih memaksa pengusaha menekan margin di tengah isu gangguan pasok.

Ketua Umum Aprindo Roy Nicolas Mandey mengatakan pada dasarnya peritel tetap akan menyediakan beras, kendati dengan margin yang menipis. Terlebih, beras dan bahan pokok lainnya merupakan faktor pendorong masyarakat berbelanja ke ritel modern.

Di sisi lain, lanjutnya, kondisi gangguan pasok di ritel makin diperburuk dengan adanya harga beras perusahaan swasta yang dijual mahal. Sementara itu, ritel tidak bisa menjual rugi karena terdapat kebijakan HET.

Dengan demikian, Roy menyebut telah mengusulkan agar pemerintah merelaksasi HET dan harga acuan beberapa komoditas pangan, seperti beras, gula, minyak goreng, serta beberapa komoditas pangan lainnya yang berpotensi mengalami kenaikan pada Februari.

“Otomatis kami berharap ada relaksasi HET, atau  Bulog harus bisa menjamin pasokan beras masuk ke ritel. Kita meeting [sudah melakukan pertemuan untuk] meminta jaminan itu,” ujarnya saat ditemui Senin (12/2/2024).

Setala, PT Indomarco Prismatama (Indomaret) juga mengatakan pasokan beras premium di gerai miliknya diprediksi bakal sulit kembali normal sebelum musim panen tiba, selama pemerintah belum melakukan revisi HET.

Marketing Communication Executive Director Indomaret Bastari Akmal mengatakan masyarakat Indonesia akhir-akhir ini cenderung memilih untuk membeli beras di ritel modern karena harga sesuai dengan HET dan lebih murah dibandingkan dengan harga di pasar tradisional.

Dengan demikian, Indomaret melalui Aprindo telah mengusulkan agar harga jual di ritel modern dapat disesuaikan dari HET yang telah ditetapkan pemerintah.

“Kondisi saat ini lebih murah dari harga beras di pasar tradisional, sehingga konsumen yang semula belanja di pasar tradisional beralih ke ritel modern. Jadi selama kendala-kendala di atas masih terjadi, cukup sulit diprediksi normal, kecuali musim panen tiba,” ujar Bastari saat dihubungi, Jumat (23/2/2024).

Selain itu, Bastari juga mengatakan pasokan beras premium dari penyuplai saat ini belum sepenuhnya normal.

Tren kenaikan harga beras. (Dok: Bloomberg)

Saat ini HET beras diatur dalam Peraturan Badan Pangan (Perbadan) Nasional Nomor 7 Tahun 2023 tentang Harga Eceran Tertinggi Beras.

Dalam perbadan tersebut, pemerintah mengatur HET beras berdasarkan zonasi. Untuk Zona 1 meliputi Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi, HET beras medium senilai Rp. 10.900/kg sedangkan beras premium Rp. 13.900/kg.

Sementara itu, untuk Zona 2 meliputi Sumatra selain Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan, HET beras medium dibanderol Rp. 11.500/kg dan beras premium Rp.14.400/kg.

Di zona 3 yang meliputi Maluku dan Papua, HET beras medium dipatok Rp. 11.800/kg, dan untuk beras premium sebesar Rp. 14.800/kg. 

(ibn/wdh)

No more pages