Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia memproyeksikan kinerja properti komersial seperti ritel modern atau pusat perbelanjaan di Ibu Kota Nusantara (IKN) bakal menantang, walaupun para Aparatur Sipil Negara (ASN) akan mulai pindah ke sana secara bertahap mulai Juli 2024.

Head of Advisory JLL Indonesia Vivin Harsanto mengatakan perpindahan ASN bakal dilakukan secara bertahap, sehingga pertumbuhan populasi secara organik (organic growth) bakal membutuhkan waktu.

Bila pertumbuhan populasi organik belum terjadi secara kuat, maka kinerja dan pertumbuhan ritel atau pusat perbelanjaan diproyeksikan bakal menantang.

“Perpindahan ASN akan staging, jadi organic growth akan membutuhkan waktu. Kalau populasi atau organic growth tidak dan belum kuat, maka untuk membuat suatu ritel atau pusat perbelanjaan itu akan menantang karena posisinya belum kuat,” ujar Vivin, Rabu (28/2/2024). 

Proyek Wijaya Karya (IKN) di Kalimantan Timur; Jalan Tol IKN KKT Kariangau - Sp. Tempadung. (Dok. WIKA)

Kotapraja

Vivin menggarisbawahi kotapraja (township) membutuhkan unsur populasi dan perumahan (residensial). Nantinya, turunan unsur township seperti ritel atau pusat perbelanjaan bakal dibutuhkan usai dua unsur sebelumnya terpenuhi.

Namun, yang terjadi di IKN justru sebaliknya, di mana pemerintah lebih dahulu membangun areal perumahan, perkantoran, dan komersial baru mendatangkan populasi ke IKN.

Dengan demikian, pertumbuhan dari ritel atau pusat perbelanjaan bakal tergantung dengan pertumbuhan organik populasi di IKN.

“Kalau kita lihat suatu township, tentunya akan ada turunan antara residential dengan adanya populasi kemudian muncul kebutuhan untuk ritel dan areal komersial. Namun, ini kan kita lihat komersial atau perkantoran untuk ASN sudah duluan [dibangun] sehingga muncul kebutuhan untuk populasi,” ujarnya.

“[Pertumbuhan properti ritel] ini akan membutuhkan waktu, [bergantung pada] seberapa cepat populasi bisa tumbuh dengan didatangkannya ASN secara bertahap."

Pembangunan IKN. (Dok: Bloomberg)

Perhotelan di IKN

Pada kesempatan yang sama, Senior Director of Capital Markets JLL Indonesia Herully Suherman menjelaskan, tingkat keterisian [okupansi] kamar di hotel-hotel bakal meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas di IKN.

“Dengan ada satu acara di 17 Agustus 2024, tentu diharapkan hunian hotel banyak yang datang ke sana dan akan gradually atau secara bertahap meningkat perlahan sesuai aktivitas yang ada di IKN. Cukup positif untuk pengembangan hotel,” pungkasnya.

Sebagai informasi, investor lokal pertama asal Kalimantan Timur, PT Wulandari Bangun Laksana Tbk dengan nilai investasi Rp3 triliun telah melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) Nusantara Superblock. 

“[Proyek] yang akan dibangun juga bukan barang yang kecil lahannya 7,5 hektare kemudian pusat perbelanjaan 40.000 m2, hotel bintang lima 215 kamar, hotel bintang empat 200 kamar,” ujar Presiden Joko Widodo dalam siaran pers.

Selain itu, Jokowi juga telah melakukan groundbreaking pembangunan Hotel Nusantara, Kamis (21/09/2023). Hotel pertama yang dibangun di kawasan Ibu Kota Nusantara itu merupakan hotel berbintang lima.

(dov/wdh)

No more pages