Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia memproyeksikan pengelola bisnis properti ritel komersial seperti restoran dan hotel di Jakarta bakal meraup keuntungan pada periode Ramadan dan libur bersama Idulfitri 2024.

Senior Director of Capital Markets JLL Indonesia Herully Suherman mengatakan terdapat berbagai kegiatan, seperti buka puasa bersama, yang dilakukan oleh perusahaan hingga keluarga di restoran dan hotel selama periode tersebut.

“[Segmen] ritel yang akan panen adalah food and beverages [FnB], seperti restoran dan kafe. Menjelang Idulfitri 2024, banyak acara dari perusahaan, keluarga untuk buka bersama di Ramadan,” ujar Herully, Rabu (28/2/2024).

Selain restoran, perhotelan ikut meraup keuntungan pada periode libur Idulfitri 2024. Pada periode tersebut, masyarakat diproyeksikan bakal berlibur di hotel (staycation) dan pada akhirnya bakal meningkatkan tingkat hunian atau okupansi kamar hotel.

Ilustrasi kamar hotel. (Dok. Bloomberg)

Adapun, tingkat okupansi hotel pada Tahun Fiskal 2023 di Jakarta adalah 61,5%, menurut data JLL.

Namun, Herully menggarisbawahi, permintaan terhadap fasilitas meeting, incentive, conference, and exhibition (MICE) bakal mengalami sedikit penurunan pada Ramadan.

Dalam kaitan itu, restoran di hotel merupakan aspek yang bisa dijadikan sebagai bentuk kompensasi dari penurunan aktivitas MICE. 

Pusat Belanja

Di sisi lain, Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim memproyeksikan properti ritel segmen pusat perbelanjaan justru akan mengalami sedikit penurunan kinerja tahun ini.

Dia mengatakan proyeksi tingkat keterisian atau okupansi mal di Jakarta kemungkinan hanya akan mencapai sekitar 85% kuartal pertama 2024, turun dibandingkan dengan rata-rata okupansi 88% pada kuartal IV-2023.

Yunus menganalisis hal ini terjadi sebagai imbas pembangunan pusat perbelanjaan baru yang akan masuk pada segmen 100.000 meter persegi di seluruh Jakarta pada 2024.

“Ini membuat tingkat hunian relatif tertekan sedikit, tetapi di 10 tahun terakhir masih sehat di 80%, kalau pun ada sedikit tekanan, ada pada kisaran 85% dengan pasokan baru yang masuk,” ujar Yunus.

Selain itu, harga sewa diprediksi terus meningkat dalam pertumbuhan yang sehat seiring peningkatan permintaan dan keterbatasan ketersediaan ruang. Harga sewa pada kuartal 4 2023 di Jakarta adalah Rp578.684 per meter persegi per bulan.

Gedung menara BCA Grand Indonesia. Foto: BCA

Yunus mengatakan, pertumbuhan pusat belanja di Jakarta selama 3 hingga 5 tahun terakhir cukup terbatas. Dengan demikian, tingkat keterisian tenant-nya pun stabil.

Namun, pemilik mal harus bisa mengatur dan menjaga tingkat hunian dengan strategi mix tenant. Dalam kaitan itu, mereka bisa memilih penyewa yang mengikuti perkembangan zaman dan sesuai dengan target pasar.

Setidaknya terdapat 3 sektor tenant yang memiliki tingkat permintaan paling tinggi, di antaranya; makanan dan minuman atau food and beverage (F&B), merek fast fashion, dan kecantikan.

“Permintaan cukup aktif dari F&B seperti restoran. Fast fashion juga masih, jadi orang mau beli baju secara cepat, gampang dan sesuai tren saat ini, pergerakan tenant penjual fast fashion cukup aktif,” ujarnya.

“Selanjutnya, beauty tenant berupa aksesori kosmetik cukup banyak, parfum juga cukup aktif pada 2023.”

(dov/wdh)

No more pages